LPEI Salurkan USD30 Juta ke Petro Oxo Nusantara Untuk Pacu Ekspor Petrokimia
LPEI menyalurkan pembiayaan dan penjaminan senilai USD30 juta kepada PT Petro Oxo Nusantara (PON) sebagai upaya mendorong ekspor petrokimia.
IDXChannel - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE)-Trade Finance menyalurkan pembiayaan dan penjaminan senilai USD30 juta kepada PT Petro Oxo Nusantara (PON).
Dukungan finansial ini merupakan wujud komitmen Indonesia Eximbank dalam memperkuat ekspor industri kimia nasional.
Direktur Pelaksana Bisnis Indonesia Eximbank, Anton Herdianto mengatakan, program PKE Trade Finance merupakan bentuk nyata dukungan negara bagi sektor industri nasional yang berorientasi ekspor.
“Melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), LPEI memberikan dukungan pembiayaan kepada sektor-sektor strategis, termasuk industri kimia,” ujar Anton dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
“Petro Oxo Nusantara yang bergerak di bidang petrokimia, menjadi contoh nyata bagaimana industri nasional bisa mendapat dukungan dari Indonesia Eximbank untuk pembiayaan dan penjaminan ekspor,” lanjutnya.
Perjanjian kredit ini telah ditandatangani pada Kamis (17/7/2025) oleh Kepala Divisi Bisnis III LPEI Nurrohmanudin dan Direktur Utama Petro Oxo Nusantara, Jaya Martapa, disaksikan oleh jajaran manajemen Indonesia Eximbank.
Kerja sama ini diharapkan dapat membangun sinergi strategis antara Indonesia Eximbank dan Petro Oxo Nusantara dalam penguatan sektor industri kimia nasional.
Dukungan LPEI juga bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan arus kas Petro Oxo Nusantara, menjamin ketersediaan bahan baku, serta memperluas akses pasar internasional.
Anton menambahkan, LPEI sedang dalam proses transformasi untuk memperkuat perannya sebagai Export Credit Agency (ECA). Transformasi ini akan memungkinkan LPEI lebih fokus dalam menjalankan mandat utamanya sebagai lembaga pembiayaan ekspor, termasuk melalui solusi pembiayaan PKE Trade Finance yang mendukung kelancaran cash flow dan ekspansi pasar global.
Petro Oxo Nusantara, dengan lini bisnis strategis di sektor petrokimia, dinilai memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia. Sinergi ini juga selaras dengan misi LPEI dalam membangun ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Jaya Martapa menyatakan komitmen perusahaannya sebagai produsen 2-Ethylhexanol (2-EH) terbesar di Indonesia untuk menghadirkan produk petrokimia berkualitas tinggi dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
“Petro Oxo Nusantara memiliki kapasitas produksi 2 Ethyl Hexanol lebih dari 100,000 Metrik ton per tahun, dengan sekitar 80 persen dari total produksi kami diekspor dengan tujuan negara Republik Rakyat Tiongkok, India, Australia, Asia Tenggara hingga Timur Tengah,” kata dia.
“Ini menunjukkan Petro Oxo Nusantara tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional sekaligus ekspansi ke negara tujuan baru,” tambah Jaya.
Jaya juga menambahkan Petro Oxo Nusantara saat ini sedang mengembangkan lini produksi baru untuk produk Neopentyl Glycol sebagai upaya hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah. Selain itu, perusahaan melakukan revamping fasilitas produksi dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi.
Penugasan Khusus Ekspor (PKE) merupakan mandat yang diberikan Pemerintah kepada Indonesia Eximbank untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi bagi transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional.
Saat ini, terdapat delapan program PKE yang sedang berjalan, yaitu PKE Kawasan, PKE Trade Finance, PKE Alat Transportasi, PKE Farmasi dan Alat Kesehatan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Penerbangan, PKE UKM, dan PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
(Febrina Ratna Iskana)