Luhut Bentuk Satgas untuk Tangani 8 Potensi Investasi UEA
Luhut berencana bentuk satgas khusus untuk menangani delapan potensi investasi dari Uni Emirates Arab (UEA).
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, berencana bentuk satgas khusus untuk menangani investasi dari Uni Emirates Arab (UEA).
"Kami sepakat untuk membentuk satuan tugas dan kami memberi mereka waktu sepuluh hari untuk membahas delapan potensi pembangunan mulai dari kilang hingga mempercepat pengembangan energi terbarukan," ujar Luhut dalam acara UEA - Indonesia Economic Business Forum 2023 di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Luhut menjelaskan setidaknya ada 8 potensi investasi yang saat ini tengah dikejar Pemerintah kepada UEA. Seperti konstruksi kilang minyak, akselerasi energi terbarukan, Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan pelabuhan serta maintenance, repair, and operation (MRO).
Selain itu ada sektor yang menurut juga cukup potensial untuk digarap bersama UEA, seperti sektor pertahanan nasional dan satelit, pengembangan pengendalian perubahan iklim, sejumlah proyek hilirisasi hingga ketahanan pangan dan energi.
"Jadi kalian semua, para investor di sini, bisa melihat potensi ini dan juga Ibu Kota Baru Nusantara yang sedang dikembangkan, dan nusantara yang menampung energi terbarukan dan bandara pelabuhan EV," kata Luhut.
Lebih jauh Luhut menjelaskan Indonesia memiliki potensi besar untuk menggarap potensi energi baru terbarukan. Bahkan di proyeksikan Indonesia bisa menghasilkan setidaknya 60 Giga Watt (GW) energi bersih. Adapun kebutuhan investasi di sektor tersebut diproyeksikan mencapai USD80 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun.
"Jadi sangat luas, yaitu renewable Energy ada 60 GW potensial clean Energy, kira-kira hampir US$80 miliar," sambung disela-sela acara.
Menurutnya UEA menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam mendapatkan pendanaan untuk pembangunan lewat skema investasi. Oleh sebab itu hubungan bilateral yang telah dibangun harus tetap diperkuat lewat berbagai bidang kerja sama.
"UEA menjadi mitra dagang investor yang penting bagi Indonesia, namun harus terus diperkuat. Pada dasarnya kerja sama dengan pemerintah UAE karena hubungan Presiden Jokowi dengan presiden Ahmed bin Zayed begitu bagus, dan mereka juga sangat expert dalam banyak hal, dan collaboration di kita," pungkasnya.
(FRI)