Luhut dan Tito Tinjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah-RDF Plant di Bekasi
Menkomarvest Luhut B Pandjaitan dan Mendagri PLTSa) Merah Putih hingga proyek refuse derived fuel (RDF) plant di Bantargebang Jabar.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarvest) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau langsung Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih hingga proyek refuse derived fuel (RDF) plant yang berada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kunjungan itu dilakukan Selasa (6/9) kemarin. Kunjungan itu juga dihadiri oleh Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Flemming Møller Mortensen bersama Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larson.
Sedangkan pejabat Pemprov DKI yang mendampingi kunjungan adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, Asisten Pembangunan Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto. Serta Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan kunjungan ke TPST Bantargebang ini dalam rangka ingin melihat langsung progres dari pembangunan RDF Plant dan Landfill Mining.
“Denmark salah satu negara yang memiliki pengolahan terbaik di dunia, semua fasilitas mereka punya khususnya RDF, incinerator, kemudian pemilahannya di sana juga sudah bagus dengan kondisi ini diharapkan mereka juga tertarik untuk investasi di Indonesia,” kata Asep dalam keterangannya dikutip, Rabu (7/9/2022).
Asep menambahkan isu utama yang diangkat dalam agenda G20 pada November 2022 mendatang adalah tentang pengurangan emisi dan perubahan iklim. Maka itu, sambung Asep, dibangunnya fasilitas ini merupakan wujud dari upaya pemerintah Indonesia khususnya Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mengatasi masalah lingkungan.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi show off-nya Jakarta di G20 nanti. Kita berharap ke depannya ada kerja sama pemerintah G2G antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Denmark, dan kita berharap nanti Denmark bisa bantu Jakarta dalam hal pengelohan sampah,” ucap Asep.
Sementara itu, Asisten Pembangunan Setda Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan, RDF Plant dan Landfill Mining tersebut akan mengolah sampah dari Jakarta dengan rincian sampah lama sebesar 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari, serta menghasilkan produk bernilai guna yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar pengganti batu bara.
“Ini kemungkinan bisa menjadi role model untuk daerah lain. Tidak ada RDF landfill mining yang punya kapasitas sebesar ini. Ini akan jadi suatu bahan diskusi di dalam G20 sebagai salah satu contoh keberhasilan,” ucap Afan.
Kemudian, Flemming mengaku kedatangannya ke Indonesia bukan yang pertama kali, namun melihat tempat pembuangan sampah yang sangat luas adalah pemandangan baru baginya.
“Kesan pertama saya ketika berada di helikopter di atas area ini, saya tidak pernah melihat tempat pembuangan sampah seperti ini. Area sangat luas yang penuh sampah,” ujar Flemming.
Lebih lanjut, Flemming mengaku terkesan dan menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah melalui pembangunan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant.
Flemming mengapresiasi langkah Jakarta menggunakan teknologi terbaru dalam pengolahan sampah. Menurutnya, pengelolaan limbah sangat penting dan Denmark siap berbagi semua teknologi yang sudah mereka gunakan.
“Saya telah melihat dan saya berbicara dengan orang-orang yang bekerja di sini dan juga para menteri yang bertanggung jawab di bidang ini. Mudah-mudahan kita akan mengintegrasikan kerja sama yang sangat baik antara Indonesia dan Denmark, juga di pengelohan sampah ini. Kedutaan kami di Jakarta juga berkoordinasi intensif kerja sama antara kedua negara,” pungkas Flemming.
(IND)