Luhut: DKI Jakarta Sudah Lewati Puncak Gelombang Ketiga Covid-19
Menko Luhut mengungkapkan bahwa wilayah DKI Jakarta sudah melewati puncak gelombang ketiga Covid-19 (varian Omicron).
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa wilayah DKI Jakarta sudah melewati puncak gelombang ketiga Covid-19 (varian Omicron).
Hal tersebut disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers PPKM 'Update Penanganan Covid-19' pada Senin (14/2/2022) dalam akun YouTube Sekretariat Presiden.
"Berita positifnya tren kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif maupun rawat inap mulai menunjukkan penurunan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada peningkatan kasus Covid-19 meskipun tidak seperti saat puncak gelombang kedua Covid-19 pada varian Delta di Juli 2021 lalu.
"Namun peningkatan mulai terjadi di DIY, Jawa Timur dan Jawa Barat tetapi itu pun masih di bawah puncak Delta," tutur Luhut Binsar Pandjaitan.
Meskipun di wilayah DKI Jakarta sudah ada penurunan kasus Covid-19, Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Tapi bapak ibu sekalian teman-teman setanah air jangan juga berpikir bahwa pemerintah menggap enteng tidak seperti itu. Saya hanya mengingatkan data yang ada, jangan membuat kita jadi ketakutan berlebihan tetapi tetap kita tetap harus berhati-hati menghadapi perilaku dari omicron," pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.
Untuk tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Rate - BOR) nasional, Luhut menyebutkan prosentase kasus Covid-19 yang ada saat ini masih jauh lebih rendah daripada yang ditetapkan WHO.
"Tempat tidur disiapkan di Jawa Bali hanya 55 ribu tempat tidur dimana sudah terisi 21 ribu tempat tidur, sehingga BOR 39 persen. Jika menggunakan angka kapasitas maksimal 87 ribu saat delta, maka BOR di Jawa dan Bali hanya 25 persen saja. Angka ini jauh lebih rendah di bawah standar WHO yakni 60 persen," ungkap Luhut Panjaitan.
Sedangkan tingkat kematian nasional karena kasus Covid-19 pada gelombang ketiga Omicron saat ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan gelombang kedua Covid-19 varian Delta pada Juli 2021 lalu.
"Bila dilihat dari angka kematian, pada kasus harian yang sama 13 Februari lalu ada 44 ribu kasus. Tingkat kematian pada periode delta mencapai lebih dari 1.000 per hari. Dibandingkan dengan 111 kematian yang terjadi kemarin," pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.
(NDA)