ECONOMICS

Luhut Optimistis Transisi EBT di RI Berjalan Lebih Cepat melalui JPET 

Heri Purnomo 18/02/2023 04:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis transisi energi berjalan cepat.

Luhut Optimistis Transisi EBT di RI Berjalan Lebih Cepat melalui JPET. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan berjalan cepat. 

Hal tersebut didukung kerja sama Kemitraan Transisi Energi atau Just Energy Transition Partnership (JETP) yang telah disepakati pasca pertemuan G20 lalu antara Indonesia, Amerika, dan Jepang. 

Luhut mengatakan, JETP atau yang mudah dikenal sebagai Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan adalah upaya bersama-sama lintas negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjalankan transisi ke sistem energi yang berkelanjutan. 

Dia mengatakan hal itu juga sejalan dengan tujuan dari paris agreement untuk mendorong penggunaan EBT dan melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil.

"Gerak cepat. Barangkali itu gambaran yang tepat untuk progres kerjasama JETP. Saking cepatnya tak terasa hari ini saya menyambut perwakilan International Partner Group dari Amerika Serikat dan Jepang yang hadir dengan rasa hormat," kata Luhut melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, Jumat (17/2/2023). 

Luhut mengatakan sebagai negara berkembang yang kaya akan sumber energi baru dan terbarukan, Indonesia sudah pasti membutuhkan dukungan dalam melakukan perubahan sistem energi yang berkelanjutan.

"Kemitraan ini nantinya bertujuan untuk mempercepat transisi menuju sistem energi yang rendah karbon di Indonesia, sembari mendorong perkembangan ekonomi dan inklusi sosial," katanya. 

ETP menjadi skema pembiayaan transisi energi yang berkeadilan kepada masyarakat dan kelompok rentan yang terdampak langsung oleh proses transisi energi di sebuah negara. Dukungan teknis, keuangan, dan kapasitas untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi membuat JETP menjadi satu-satunya kemitraan pendanaan iklim multilateral terbesar.

Hadirnya JETP bertujuan mendukung target iklim Indonesia yang ambisius melalui upaya kolaboratif dan pembiayaan oleh mitra internasional terkait, termasuk mobilisasi pembiayaan awal publik dan swasta sebesar USD20 miliar dalam 3-5 tahun ke depan. 

"Dengan niat baik itulah tepat di hari Rabu lalu, Sekretariat JETP didirikan sebagai tanda dimulainya milestone penting investasi iklim terbesar sepanjang sejarah untuk satu negara," katanya. 

Luhut mengatakan sekretariat ini nantinya akan mengelola pelaksanaan harian transisi energi di Indonesia yang rendah karbon, berkelanjutan, dan yang pasti berkeadilan serta bermanfaat pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menciptakan banyak lapangan kerja. 

"Dengan dukungan dari IPG, saya yakin kami dapat mempercepat transisi EBT tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkasnya. (NIA)

SHARE