ECONOMICS

Luhut: RI Komitmen Capai Net Zero Emission, Ada 400 Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Tangguh Yudha 05/09/2024 11:47 WIB

Luhut menegaskan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission. Bahkan Indonesia punya 400 pembangkit listrik ramah lingkungan.

Luhut: RI Komitmen Capai Net Zero Emission, Ada 400 Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan. (Foto: Tangguh/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission. Bahkan Indonesia punya 400 pembangkit listrik ramah lingkungan.

"Pemerintah Indonesia jelas berkomitmen untuk Net Zero Emission. Kita menargetkan itu akan tercapai pada tahun 2060, bahkan kita berupaya agar bisa tercapai sebelum 2060," katanya dalam diskusi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Kamis (5/9/2024).

Luhut menyebut Indonesia sudah memiliki 400 proyek pembangkit listrik ramah lingkungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya yaitu pembangkit listrik Suralaya di Cilegon.

Pembangkit listrik Suralaya Cilegon diklaim telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang ramah lingkungan. Adapun teknologi tersebut, Electrostatic Precipitator (ESP) serta Continuous Emission Monitoring System (CEMS).

Namun, meski memiliki komitmen yang kuat terhadap Net Zero Emission, Luhut menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi Pemerintah Indonesia untuk menggapai cita-cita tersebut. Salah satunya yaitu masalah pendanaan.

Menurut Luhut, Indonesia harus mengejar target Net Zero Emission pada 2060, tetapi juga harus melakukan maintenance terhadap perekonomian nasional. Hal itu pun menjadi hambatan tersendiri bagi Pemerintah.

"Jadi enggak perlu dipertanyakan komitmen kita tentang zero emisi tapi bagaimana caranya. Karena kita harus maintenance pertumbuhan ekonomi kita karena fondasinya ada di sana," kata dia.

Meski begitu, Luhut tetap optimistis Net Zero Emission bisa tercapai sesuai target. Ia pun memaparkan capaian selama ini, misalnya Indonesia saat ini sedang bernegosiasi dengan Singapura untuk ekspor green energi dan membangun solar panel secara mandiri.

"Kita bisa membangun sendiri industri solar panel sendiri dan kita bisa lakukan itu. Pada saat yang sama kita punya hidro power di Kalimantan Utara yang menjadi area industri hijau terbesar. Yang ini akan menjadi game changer bagi Indonesia," kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE