ECONOMICS

Luhut Salam Hormat, Sambut Kedatangan PM China di Soekarno-Hatta

Riyan Rizki Roshali 05/09/2023 18:10 WIB

Perdana Menteri (PM) China Li Qiang tiba di RI untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN. 

Luhut Salam Hormat, Sambut Kedatangan PM China di Soekarno-Hatta. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perdana Menteri (PM) China Li Qiang tiba di RI untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN. 

Kedatangan Li Qiang disambut langsung oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. 

PM China, Li Qiang diketahui mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (5/9/2023) pukul 15.50 WIB. Ketika turun dari pesawat kenegaraan, Luhut terlihat memberikan salam hormat lalu bersalaman dengan Li Qiang. 

Setelah itu, sembari berjalan menuju kendaraan yang akan membawanya, Luhut dan Li Qiang tampak berbincang, setelah itu pun Li Qiang masuk ke dalam mobil untuk menuju ke tempat penginapannya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka KTT Ke-43 ASEAN dan KTT lainnya pada Selasa 5 September 2023. Pelaksanaan KTT Ke-43 ASEAN digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan. 

"Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim KTT Ke-43 ASEAN dan KTT lainnya dengan ini resmi saya nyatakan dibuka," kata Jokowi. 

Jokowi sangat senang dengan kedatangan para pemimpin ASEAN di Jakarta hari ini. Masyarakat Indonesia senang menyambut keluarga besar ASEAN.

"Saya yakin tidak hanya Indonesia, tapi seluruh negara anggota ASEAN memiliki rasa kebanggaan yang sama, memiliki rasa kecintaan yang sama terhadap keluarga yang kita beri nama ASEAN," ujarnya. 

Jokowi mengaku sering mendengar pertanyaan mengenai terpecahnya kapal ASEAN. 

"Memang akhir-akhir ini saya sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN yaitu apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu terus melaju?," katanya.

"Yang Mulia pada momentum yang baik ini sebagai anggota keluarga dan sebagai ketua ASEAN saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik," tegasnya. 

Menurut Jokowi, kesatuan untuk diartikan tidak ada perbedaan pendapat. Sebab, sebagai negara yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa, dan agama bagi Indonesia kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan. 

"Termasuk di dalamnya perbedaan pendapat. Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi, justru menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara," ujarnya.

(SLF)

SHARE