ECONOMICS

Luhut Sebut Ada 6 Peluang Investasi Tesla di RI

Taufik Fajar 25/02/2021 14:44 WIB

Menko Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, produsen mobil listrik Tesla Inc masih berpeluang untuk investasi di Indonesia.

Luhut Sebut Ada 6 Peluang Investasi Tesla di RI (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, produsen mobil listrik Tesla Inc masih berpeluang untuk investasi di Indonesia. Di luar investasi mendirikan pabrik mobil, pabrikan asal Amerika Serikat bisa investasi di 6 sektor lain di Tanah Air.

Luhut mengatakan, Tesla saat ini masih mempertimbangkan untuk investasi pada 6 sektor di antaranya starlink, launching pad, hypersonic, baterai lithium, stabilizer energi.

"Kami pastikan negosiasi masih berlangsung," ungkap Luhut, dalam webinar, Kamis (25/2/2021).

Luhut membantah bila rencana investasi di India menggagalkan investasi Tesla di Indonesia. Pasalnya, investasi yang kabarnya di wilayah India Selatan itu adalah pembangunan pabrik mobil, sedangkan yang selama ini dibahas dengan pemerintah Indonesia bukan investasi membangun pabrik.

“Jadi kami tidak pernah bicara pabrik mobil," ucap Luhut.

Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk industri mobil listrik dan pendukungnya. Seperti untuk kerangka mobil dan baterai listrik, Indonesia punya nikel, tembaga dan bauksit.

"Maka itu, mereka (Tesla), melihat potensi kita. Dan sampai hari ini kita masih bicara," tandas dia. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan banyak permintaan dari berbagai negara untuk Tesla investasi di bidang Energy Storage System (ESS). Akan tetapi Tesla ingin kerja sama dengan Indonesia.

“Mereka (Tesla), sebenarnya dari sisi permintaan dengan nergara lain sudah sangat tinggi. Namunmereka ingin kerja sama dengan Indonesia," jelasnya.

Selain itu, lanjut Seto, Tesla mengatakan bahwa negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang berpotensi mengombinasikan energi baru terbarukan dengan teknologi ESS ini.

"Dan untuk kelanjutan rencana investasi ini, pekan depan Tesla bersama PT Aneka Tambang Tbk, PT Inalum (Persero) juga akan mengadakan pertemuan kembali secara virtual," ungkap dia.

Septian mengatakan, investasi Tesla di bidang ESS ini mirip baterai seperti powerbank. Tapi ini powerbank ekstra besar kapasitasnya bisa puluhan mega watt.

Kemudian, kata Seto, ESS ini bisa menggantikan pembangkit peaker. Di mana peaker itu kan pembangkit yang eletricity daripada bikin pembangkit baru yang harganya mahal lebih baik memakai baterai. 
"Mereka mencontohkan kesuksessan meraka di Australia meraka sudah membangun cukup banyak," ungkap dia.

SHARE