Macron Minta Eropa Tak Terlibat Perseteruan AS-China
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dihujani kritik usai mndesak Eropa tidak boleh menjadi pengikut dan harus menghindari konflik apa pun antara AS dan China.
IDXChannel – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dihujani kritik usai mndesak Eropa tidak boleh menjadi pengikut dan harus menghindari konflik apa pun antara AS dan China terkait Taiwan.
Macron mengatakan Eropamenjadi kekuatan ketiga dalam tatanan dunia, bersama dengan AS dan China. Ia menilai hal tersebut akan menjadi jebakan bagi Eropa.
“Kita tidak akan punya waktu, atau sarana untuk membiayai otonomi strategis kita sendiri dan kita akan menjadi pengikut, sedangkan kita bisa menjadi kutub ketiga jika kami memiliki beberapa tahun untuk mengembangkan ini”, tuturnya.
Dalam postingan media sosial yang terhubung dengan wawancara tersebut, senator Republik AS, Marco Rubio, mengatakan jika Macron berbicara untuk seluruh Eropa.
The Wall Street Journal mengatakan dalam tajuk rencana bahwa tanggapan presiden Prancis itu justru akan merusak pencegahan AS dan Jepang terhadap China di Pasifik barat, sekaligus mendorong politisi AS yang ingin mengurangi komitmen Amerika di Eropa.
"Jika Presiden Biden bangun, dia harus menelepon Tuan Macron dan menanyakan apakah dia mencoba untuk memilih kembali Donald Trump," tulis surat kabar itu.
Reinhard Butikofer, seorang MEP yang memimpin delegasi China di parlemen Eropa, menggambarkan kunjungan Macron ke China sebagai “bencana total”.
Pendukung Macron mengatakan wawancara itu berisi sedikit hal yang baru baginya atau kebijakan luar negeri Prancis.
Pertikaian itu mengingatkan pada kembali kontroversi sebelumnya, seperti saat Macron menyatakan pada 2019 bahwa NATO mengalami kematian otak , atau ketika tahun lalu dirinya membuat marah sekutu Eropa tengah dan timur, dengan mengatakan Rusia akan membutuhkan jaminan keamanan ketika saatnya tiba untuk merundingkan penyelesaian damai dengan Ukraina.
Penulis: Anabela C Zahwa
(SLF)