ECONOMICS

Mafia Tambang Ganggu Investasi di Sumsel, IPW: Periksa Oknum Polisi yang Terlibat!

Taufan Sukma/IDX Channel 30/05/2022 11:32 WIB

kondisi ini mengganggu kondusifitas kinerja investasi yang selama ini telah dibangun di Sumsel.

Mafia Tambang Ganggu Investasi di Sumsel, IPW: Periksa Oknum Polisi yang Terlibat! (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah investor mengeluhkan maraknya praktik mafia tambang di Sumatera Selatan (Sumsel), yang mirisnya justru didukung oleh oknum penegak hukum setempat. Dalam praktiknya, jejaring mafia ini disebut kerap mengintimidasi pemilik tambang agar mau menjual tambangnya dengan harga yang sangat murah.

Praktis, kondisi ini mengganggu kondusifitas kinerja investasi yang selama ini telah dibangun di Sumsel. Guna mengatasi hal ini, Indonesia Police Watch (IPW) pun meminta Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit, untuk turun tangan dengan memeriksa seluruh anggota Polri yang diduga terlibat dalam praktik mafia tambang dan mencabut aturan diperbolehkannya Anggota Polri berbisnis.

"Ini saatnya Kapolri bersih-bersih di internal lembaganya sekaligus menghentikan aksi mafia tambang yang meresahkan investor. Cabut aturan (anggota Polri) boleh berbisnis dan periksa oknum-oknum yang terlibat mafia," ujar Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso dikutip Senin (30/5/2022).

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai jika kasus mafia tambang ini memang secara tradisi sudah terjadi sekian lama di Indonesia, khususnya di Sumsel.

"Praktik-praktiknya memang banyak mengindikasikan atau seringkali diwarnai dengan pengaruh dari shadow government, kemudian ada praktik-praktik ilegal yang sering kali merugikan bagi masyarakat sekitar dan juga bagi lingkungan," kata Faisal.

Untuk itu, Faisal pun setuju jika KPK dan Kejaksaan harus turun sampai ke praktik mafia tambang. "Saya rasa setuju kalau kemudian KPK dan Kejaksaan memang mesti harus turun sampai ke bawah, sampai ke praktik-praktik sektor pertambangan ini, karena itu masih marak sampai sekarang," ujar Sugeng.

SHARE