Mahfud MD Datang ke Natuna: Kapal China Sangat Provokatif
Pemerintah memastikan akan menjaga Laut Natuna dari berbagai gangguan dari luar. Salah satunya dari kapal-kapal China yang sangat provikatif.
IDXChannel - Pemerintah memastikan akan menjaga Laut Natuna dari berbagai gangguan dari luar. Salah satunya dari kapal-kapal China yang sangat provikatif mencoba masuk ke Laut Natuna.
Hal tersebut ditegaskan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di atas kapal KRI Semarang saat berada di Natuna, Provinsi Kepri.
"Awal tahun 2020, ketika kapal- kapal China dengan sangat provokatif, kita datang kesini, Presiden kesini, Saya kesini, lalu kita katakan ini wilayah kita. Jadi mengerikan bagi mereka bahwa kita ada. Maka mereka semua mundur...mundur…," ujar Menko Polhukam di atas Kapal KRI Semarang saat perjalanan menuju Pulau Sekatung dan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurutnya, pemerintah telah mengidentifikasi gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Di belahan barat, yaitu di Natuna, karena masuknya kapal kapal dan perahu asing, baik itu yang berbendera, maupun yang gelap.
Selain melakukan penguatan dari dalam, Pemerintah juga melakukan pengaturan kepada pemangku kepentingan di bidang kelautan.
"Stakehokder kelautan diatur sedemikian rupa, kalau menangani pencuri bagaimana, menangani kapal mata mata bagaimana, menghadapi penyelundup, perkuatan didalamnya tinggal disinergikan," ujar Mahfud.
Selain memperkuat kekuatan pertahanan dan keamanan dari dalam, Mahfud menjelaskan bahwa pemerintah juga akan meningkatkan pembangunan yang bersifat multi dimensi, yaitu dengan meningkatkan sosial ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan.
Ini menjadi bukti bahwa negara berkomitmen untuk mengelola kawasan perbatasan, terutama wilayah pulau-pulau kecil luar (PPKT) di Indonesia.
"Bukan hanya pembangunan kekuatan aparat penegak hukum pertahanan dan keamanan di laut, tapi lebih dari itu. Presiden mengatakan, misalnya, berapapun kita sediakan senjata, tentara, polisi disana, namun kalau dibidang sosial ekonomi tidak dibangun, ya tidak akan efektif menjaga negara," jelas Mahfud.
Untuk itu, sesuai dengan pesan Presiden, penjagaan di perbatasan akan terus dilakukan dengan melakukan pengawasan dan juga patrol, selain itu juga akan dilakukan pembangunan dibidang ekonomi.
"Karena kalau ekonomi di laut Natuna itu hidup, maka keutuhan kita menjadi terjaga," tegas Mahfud. (RAMA)