ECONOMICS

Malaysia Cabut Subsidi BBM, Alasannya karena Dinikmati Negara Tetangga

Rahmat Fiansyah 17/06/2024 06:05 WIB

Pemerintah Malaysia mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk pertama kalinya.

Malaysia Cabut Subsidi BBM, Alasannya karena Dinikmati Negara Tetangga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Malaysia mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk pertama kalinya. Subsidi terhadap BBM dinilai menciptakan disparitas harga yang justru dinikmati negara tetangga, terutama Singapura.

Menteri Keuangan II Malaysia, Amir Hamzah Azizan mengatakan, selain menghemat anggaran, pencabutan subsidi solar untuk mengurangi potensi penyelundupan BBM.

Pada awal pekan ini, harga solar di Malaysia dinaikkan 50 persen menjadi 3,35 ringgit per liter. Sejak harga baru ditetapkan, angka penyelundupan bensin berkurang.

"Observasi awal menunjukkan kenaikan harga mengarah pada berkurangnya penjualan solar antar negara. Diskusi dengan perusahaan minyak mengonfirmasi penjualan di stasiun dekat batas negara berkurang," katanya dikutip dari The Sun, Senin (17/6/2024).

Amir Hamzah yakin subsidi yang lebih tertarget bakal mengurangi kebocoran subsidi langsung. Dengan begitu, anggaran negara bisa dipakai untuk mereka yang terdampak dari kenaikan harga.

Dengan pencabutan subsidi solar secara umum, Malaysia tetap memberikan subsidi kepada transportasi umum seperti bus, bus sekolah, hingga ambulans. Selain itu, perusahaan logistik juga tetap mendapatkan subsidi sehingga harga-harga barang tetap terkontrol.

Sementara itu, kenaikan harga solar di Malaysia berdampak pada aktivitas perekonomian di Singapura, terutama layanan yang beroperasi dekat Malaysia.

Singapore Cab Booking yang menyediakan jasa layanan transportasi antar kedua negara terdampak pada kenaikan solar. "Kami memiliki rute perjalanan Singapura-KL. Dengan kenaikan harga solar, maka harganya kini hampir sama dengan harga solar di Singapura," kata CEO, Farid Khan dilansir CNA.

Dia mengatakan, armada bus perusahaannya selama ini menggunakan solar. Dia juga bekerja sama dengan vendor asal Malaysia yang meminta kenaikan harga.

"Dengan kenaikan harga diesel, kita harus menaikkan harga untuk pelanggan. Mereka mungkin protes, tidak senang dengan kenaikan harga ini," ujarnya.

Menurut Farid, marjin yang diperolehnya bakal turun 20-30 persen. Oleh karena itu, dia ingin menaikkan harga sedikitnya 20 persen dalam beberapa bulan ke depan untuk paket baru.

Dia mencontohkan, paket perjalanan sekali jalan menuju Legoland, Malaysia dikenakan tarif 550 dolar Singapura. Namun dengan kenaikan harga solar, maka dia berencana menaikkan harganya menjadi 650 dolar Singapura.

(RFI)

SHARE