ECONOMICS

Malaysia Ingin Bergabung ke BRICS, Anwar Ibrahim Sebut Xi Jinping Pemimpin Luar Biasa

Rahmat Fiansyah 19/06/2024 14:31 WIB

Malaysia mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan BRICS yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Malaysia Ingin Bergabung ke BRICS, Anwar Ibrahim Sebut XI Jinping Pemimpin Luar Biasa. (Foto: Ist)

IDXChannel - Malaysia mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan BRICS, blok ekonomi yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut, negaranya saat ini tengah memproses keanggotaan ke dalam blok tersebut. Ketua BRICS, Afrika Selatan juga menyambut baik rencana Malaysia.

Pernyataan itu disampaikan Anwar saat wawancara dengan media China. Dia juga memuji kebangkitan ekonomi China sebagai harapan bagi terciptanya keseimbangan kekuatan global. Dia juga secara khusus memuji Presiden China, Xi Jinping.

"Ketika saya bertemu Presiden Xi Jinping, saya sangat tertarik dengannya karena Presiden Xi adalah salah satu dari sedikit pemimpin luar biasa yang bicara soal peradaban. Dia sangat unik," kata Anwar dikutip dari Aljazeera, Rabu (19/6/2024).

Anwar juga mengkritik Barat ihwal serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Dia mengaku heran Barat fokus berbicara soal serangan tersebut.

"Orang-orang selalu bicara soal 7 Oktober yang sangat mengganggu saya. Apa kalian ingin menghapus 70 tahun sejarah karena satu kejadian? Ini narasi yang dibuat Barat. Ini masalah di Barat. Mereka ingin sekali mengontrol diskursus, tapi kami tidak mau menerima hal itu karena mereka bukan lagi kekuatan kolonial dan negara-negara berdaulat seharusnya bebas untuk mengekspresikan diri mereka," tuturnya.

Terkait BRICS, Anwar menegaskan keputusan Malaysia bergabung ke blok ekonomi tersebut sudah bulat. Saat ini, formalisasi keanggotaan Malaysia sudah dalam proses.

BRIC awalnya didirikan pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China. Pada 2010, Afrika Selatan bergabung dan berganti nama menjadi BRICS. 

Pada Januari 2024, blok ekonomi tersebut terus menambah anggotanya, termasuk Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

(RFI)

SHARE