ECONOMICS

Marak Penanaman Microchip Vaksin Covid-19 di Tangan, Ini Penjelasannya

Muhammad Sukardi 27/12/2021 10:58 WIB

Microchip tersebut bahkan tengah dikembangkan untuk melacak penyakit menular lainnya, bukan hanya Covid-19

Marak Penanaman Microchip Vaksin Covid-19 di Tangan, Ini Penjelasannya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Beberapa kelompok anti-vaksin percaya bahwa ada microchip di dalam vaksin Covid-19. Sampai pada akhirnya perusahaan teknologi asal Swedia mengabulkan kepercayaan tersebut. 

Ya, perusahaan bernama DSruptive Subdermals menghadirkan microchip yang fungsinya serupa dengan PeduliLindungi di Indonesia. Jadi, microchip tersebut akan membantu mendeteksi apakah seseorang sudah divaksin atau belum. 

Microchip tersebut bahkan tengah dikembangkan untuk melacak penyakit menular lainnya, bukan hanya Covid-19. Ini penting agar upaya pencegahan penyakit di masyarakat lebih maksimal lagi. 

Bagaimana cara kerja microchip tersebut? 

Dijelaskan laman Euronews, microchip tersebut menggunakan teknologi 'near field communications' (NFC), yang mana itu sama dengan teknologi pembayaran non-tunai. Artinya, microchip tersebut dapat dipindai oleh perangkat lain, seperti telepon pintar. 

"Teknologi sekarang banyak menggunakan NFC, jadi ketika saya memiliki microchip di tangan, itu memungkinkan untuk saya berkomunikasi lewat teknologi dengan mudah," kata Hannes Sjoblad, managing director DSruptive Subdermals, dikutip MNC Portal, Senin (27/12/2021). 

Artinya, dengan adanya microchip di tangan seseorang, data akan keluar dari proses pemindaian tangan dan ini akan mempermudah deteksi kasus. 

"Menjadi masalah adalah saat data yang sudah terkumpul bocor yang artinya seseorang bisa mendapatkan data tersebut, dan keputusan untuk mencabut microchip akan sangat berisiko untuk sulit dipasang kembali ke tangan," katanya. 

Tapi, kendala tersebut cukup sulit untuk didapat karena sekali lagi, data hanya akan terbaca ketika ada proses pemindaian langsung ke area tangan. Dan luar biasanya, tidak ada penanda yang dapat memberitahu Anda apakah seseorang menyimpan microchip di tangan atau tidak. 

"Microchip ini dipastikan tidak dapat melacak lokasi Anda. Jadi keamanan benar-benar terjaga. Anda juga harus tahu bahwa microchip ini tidak memberi sinyal, jadi satu-satunya cara mendeteksi adalah memindainya langsung ke kulit," kata Sjoblad. 

Teknologi microchip sendiri dianggap lebih nyaman dan aman, karena tidak melacak lokasi Anda. Itu kenapa teknologi jenis ini banyak dipakai perusahaan untuk menggantikan kunci, kartu akses, atau kartu pengenal diri. 

Di Swedia, sebelum ada informasi soal microchip vaksin Covid-19, negara tersebut pada 2018 pernah melakukan ijo coba penggantian tiket konvensional dengan microchip. 

Lebih lanjut, perusahaan bernama Biohax Internasional yang merupakan pihak di balik penggantian tiket kereta menjadi microchip, pernah juga bekerja sama dengan stakeholder bidang kesehatan untuk mengisi microchip dengan informasi kesehatan. 

Ini dianggap penting pada kasus orang yang dibawa ke rumah sakit, tidak sadarkan diri, tanpa orang yang dikenal. Jadi, dengan adanya micro chip di tubuhnya, akan membantu pihak rumah sakit mendeteksi pasien tersebut dan dapat memberitahu anggota keluarga setelahnya. 

(SANDY)

SHARE