Maruarar Gandeng BI hingga Himbara untuk Sukseskan Program 3 Juta Rumah
Kementerian PKP berencana menggandeng BI hingga Himbara untuk menyukseskan program tiga juta rumah.
IDXChannel - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan menggandeng Bank Indonesia (BI) hingga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menyukseskan program tiga juta rumah. Kerja sama ini terkait likuiditas pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu.
Menteri PKP, Maruarar Sirait menjadwalkan pertemuan dengan Gubernur BI, Perry Warjiyo dan Menteri BUMN, Erick Thohir pada Selasa (11/2/2025). Ketiganya yang didukung Himbara dan BPI Danantara akan membahas dukungan perbankan hingga skema pendanaan tiga juta rumah.
“Besok (hari ini) kami akan bertemu dengan Pak Erick, Danantara, Dirut perbankan, utamanya dari Himbara, untuk mencari solusi pembiayaan ini seperti apa,” ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Maruarar mengungkapkan, pertemuan tersebut akan fokus membahas skema pembiayaan tiga juta rumah dengan tetap mempertimbangkan kemampuan likuiditas lembaga perbankan.
“Kalau boleh nanti ada format pemikiran dari BUMN tentunya, dari segi likuiditas ini bagaimana? Tentu harus legal, tentu juga bagaimana bisa bersaing dananya dan bisa menggerakkan sektor perumahan,” katanya.
Menurut Maruarar, dukungan perbankan sangat krusial untuk mendukung program tiga juta rumah. Dia menilai, program hunian andalan Prabowo Subianto ini perlu melibatkan banyak sektor sehingga bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Banyak sekali kaitannya dengan mungkin ratusan industri. Mulai dari semen, kaca, cat, pasir, batu, kayu, alumunium, baja ringan, dan sebagainya.Jadi kalau ini didorong saya yakin akan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan yang mau dicapai sejumlah 8 persen itu secara signifikan,” katanya.
Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir menambahkan, dukungan BUMN tidak hanya dari perbankan, melainkan dari perusahaan seperti Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Lahan kedua BUMN tersebut disiapkan 792 hektare untuk membangun 123 ribu hunian.
Erick Thohir mengatakan, nantinya BUMN akan berkolaborasi dengan pengembang swasta lewat Kerja Sama Operasi (KSO). Adapun hunian yang dibangun mencakup hunian subsidi dan komersial.
“Kita ingin memastikan antara private sector dan BUMN bekerja secara transparan. Karena tadi kuncinya disampaikan Pak Ara, pelayanan kepada rakyat dan masyarakat. Kepercayaan publik menjadi sangat penting,” kata Erick.
Hunian tersebut sebagian besar dibangun di lahan Perumnas, kemudian sisanya KAI. Letaknya mulai dari Bogor hingga Tangerang.
(Rahmat Fiansyah)