ECONOMICS

Masalah Geopolitik Berlangsung Lama, Sri Mulyani Khawatir Pasokan Pangan Terganggu

Selfie Miftahul Jannah 14/11/2022 17:42 WIB

Sri Mulyani Indrawati khawatir masalah distribusi pangan terganggu imbas adanya permasalahan geopolitik yang akan berlangsung lebih lama.

Masalah Geopolitik Berlangsung Lama, Sri Mulyani Khawatir Pasokan Pangan Terganggu(Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati khawatir masalah distribusi pangan terganggu imbas adanya permasalahan geopolitik yang akan berlangsung lebih lama.

“Saat ini, bukan hanya pekerjaan kebijakan moneter. Kenaikan harga itu tidak hanya berasal dari permintaan agregat yang agresif tetapi juga berasal dari gangguan pasokan. Jadi kami berusaha sangat teliti dalam memutuskan dan merancang instrumen mana yang harus diaplikasikan untuk menaikkan suku bunga dan sedikit pengetatan,” kata dia dalam B20 Summit saat menjadi Keynote Speech on How Public-Private Partnership Can Accelerate Economic Development + Signing Ceremony INA EV Fund, di Bali, Senin (14/11/2022).

Karenanya, ia menyerukan tindakan global kolektif lantaran masalah tersebut tidak dapat di atasi oleh satu negara. 

“Anda berbicara tentang pandemi, perubahan iklim, atau bahkan teknologi digital yang dapat memberikan peluang, tetapi juga terkadang juga risiko dalam hal ketidakstabilan. Dan tentu saja, geopolitik,” jelas dia.

Ia pun meminta kerja sama dan kolaborasi berbagai negara dalam Presidensi G20. Apalagi geopolitik memengaruhi stabilitas sistem keuangan.

“Pemerintah akan terus meningkatkan upaya untuk terus menggenjot pemulihan. Sementara pada saat yang sama, kami juga menjaga stabilitas. Perhatikan baik-baik, bagaimana dinamika ekonomi global dan risiko ini dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan kita,” terang dia. 

Meskipun Indonesia menikmati lonjakan harga komoditas di balik ketidakstabilan global, Namun kata Sri Mulyani, bukan langkah tepat untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan lantaran keuntungan tersebut bisa menutupi kebutuhan subsidi di berbagai sektor. 

“Kami memang menikmati beberapa pendapatan dari booming komoditas [batubara dan CPO]. Kami akan menyimpannya sebagian agar kami dapat membuat jaring pengaman untuk tahun 2023, yang semakin tidak dapat diprediksi. Jadi bapak ibu sekalian, ini untuk ketahanan ekonomi Indonesia,” kata dia.

(SLF)

SHARE