Masih PPKM, Pedagang Mengeluh Omzet Jualan Atribut HUT RI Anjlok 1.000 Persen
Sarudin seorang pedagang atribut Hut kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengalami penurunan omzet yang signifikan di tengah pandemi Covid-19.
IDXChannel - Sarudin seorang pedagang atribut Hut kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengalami penurunan omzet yang signifikan di tengah pandemi Covid-19.
Sepinya pembeli dipicu lantaran masyarakat diminta untuk tidak merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 76 yang jatuh pada 17 Agustus nanti.
"Merosot 1000 persen. Buat makan sehari-hari aja masih kebingungan," ujarnya di di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, padahal pendapatan dari menjual atribut kemerdekaan sebelum pandemi Covid-19 melanda sangat menggiurkan. Dari hasil berjualan atribut kemerdekaan itu Sarudin bisa menafkahi keluarganya.
"Cukuplah itu waktu belum ada Covid-19 sehari Rp 1 juta bisa ngantongin. Pokoknya buat keluarga itu engga kekurangan," katanya.
Dikatakan Sarudin, atribut yang biasanya laris dicari pembeli adalah lampu dan bendera plastik. Atribut itu banyak dicari karena untuk dijadikan hiasan baik di dalam rumah maupun dilingkungan sekitar.
"Kalau yang selalu dicari ini lampu ya sama bendara merah putih plastik. Soalnya itu kan biasa dipakai untuk menghias gang-gang rumah warga. Biasanya juga kan ada lomba menghias antar gang," ucapnya.
Harga atribut kemerdekaan yang dijual Sarudin bervariatif. Mulai dari harga Rp 10 ribu hingga yang termahal Rp 25 ribu, untuk bendara merah putih Sarudin mematok harga murah berkisar Rp 15 Ribu.
"Kalau dulu itu pembelinya mulai dari tingkat RT sampai karang taruna langsung Dateng ke sini nyari perlengkapan untuk menyabut 17 Agustusan," tuturnya.
(SANDY)