Masuk Kategori Tak Sehat, Markas Industri Telekomunikasi (INTI) Disambangi DPR
Panitia Kerja (Panja) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendatangi PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (PT Inti).
IDXChannel - Panitia Kerja (Panja) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendatangi PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (INTI). Langkah tersebut terkait dengan masuknya perusahaan pelat merah tersebut ke dalam kategori "Tak Sehat".
“Kami secara spesifik bertugas untuk memastikan PT Inti bangkit kembali. Memang terdapat beberapa persoalan yang harus diselesaikan, tujuannya agar PT Inti bisa menjadi industri teknologi yang dapat kita andalkan,” kata Anggota Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI, Mufti Anam dalam keterangan persnya.
Menurut dia, kunjungan kerja memiliki agenda spesifik terkait rencana penyehatan dan restrukturisasi BUMN yang tengah digalakkan pemerintah. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI bertanggung jawab untuk mengevaluasi performa BUMN.
Beberapa aspek yang dinilai adalah aspek lini bisnis, proses produksi, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), kinerja, hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM), untuk menjadi daya ungkit penyehatan perusahaan.
Menurut Aria Bima, PT Inti (Persero) memiliki peluang yang sangat besar untuk kembali berstatus ‘sehat’ dan bangkit menjadi pemain utama di industri teknologi. Terutama melihat rekam jejak pengalaman sejak awal kiprahnya pada tahun 1966 sebagai salah pusat penelitian telekomunikasi nasional.
PT Inti (Persero), lanjut dia, dinilai memiliki upaya transformasi yang secara konsisten terus dijalankan dalam beberapa tahun terakhir bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). “Kalau PT INTI jadi sehat dan baik, ini akan jadi legacy kinerja kami,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.
Menurut dia, infrastruktur teknologi saat ini menjadi pondasi dan narasi industri 4.0. Setelah infrastruktur, selanjutnya adalah teknologi. "Kalau bicara teknologi, kita bicara PT INTI. Eranya memang era PT INTI, era revolusi teknologi, jadi kita tidak mungkin tidak memiliki BUMN yang leading di sektor itu,” ungkap dia.
Dalam agenda kunjungan kerja tersebut, Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI yang terdiri dari Wakil Ketua Komisi Aria Bima, Wakil Ketua Komisi Mohamad Hekal, Wakil Ketua Komisi Gde Sumarjaya Linggih, Anggota Komisi I Nyoman Parta, Anggota Komisi Mufti Anam, Anggota Komisi Trifena Tinal, Anggota Komisi Andre Rosiade, Anggota Komisi Rudi Hartono Bangun, Anggota Komisi Mahfudz Abdurrahman, Anggota Komisi Eko Hendro Purnomo, dan Anggota Komisi Daeng Muhammad, memiliki suara yang sama tentang PT INTI (Persero).
Sementara itu, Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip berharap agar optimisme dari Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI itu akan menjadi representasi keberpihakan dan keyakinan bahwa PT Inti (Persero) dapat bangkit sekaligus menjadi pemain utama dalam era teknologi di industri 4.0.
“Semoga dukungan Komisi VI DPR RI akan menjadi salah satu jalan bagi PT INTI bangkit kembali,” ungkap Otong Iip. (TYO)