Masuk Zona Tak Aman, 2.482 Warga Terdampak Erupsi Semeru Belum Teraliri Listrik
Sebanyak 2.482 warga yang terdampakn erupsi Gunung Semeru masih belum mendapatkan akses listrik.
IDXChannel - Upaya pemulihan aliran listrik terus dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Tercatat, sebanyak 2.482 warga yang terdampakn erupsi Gunung Semeru masih belum mendapatkan akses listrik.
Per Senin (6/12/2021) kemarin, pukul 23.28 WIB, PLN telah berhasil memulihkan 112 trafo dan 28.041 warga telah kembali mendapatkan akses listrik. Namun, masih ada 2.482 pelanggan di Desa Supit Urang dan Desa Curah Kobokan yang listriknya belum dinyalakan karena rumah pelanggan rusak atau berada di zona belum aman.
"Untuk penormalan listrik di 2.482 pelanggan ini, kami masih menunggu informasi dari pihak berwenang dan kondisi aman," ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).
Adi mengakui, dalam usaha pemulihan kelistrikan pasca bencana kali ini, PLN mendapatkan tantangan cukup berat. Mulai dari beberapa lokasi kembali mengalami hujan abu vulkanik, sehingga petugas PLN tidak diizinkan untuk masuk.
Untuk itu, lanjut Adi, PLN pun melakukan pemetaaan pelanggan terdampak Erupsi dan merencanakan pekerjaan penormalan. Bahkan untuk daerah yang terputus dari jaringan eksisting, PLN pun membangun jaringan listrik baru.
"Kami telah berhasil membangun jaringan tegangan menengah 20 kV sepanjang 300 meter yang menghubungkan penyulang Pronojiwo ke penyulang Ampel Gading untuk penormalan pelanggan terdampak erupsi," ungkap dia.
Untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak Erupsi Semeru, PLN menerjunkan 124 personel yang dibagi dalam dua tim yaitu tim siaga sebanyak 53 personel dan tim pelaksana pekerjaan 71 personel.
"Para petugas ini tentunya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk memastikan daerah atau zona yang aman dan zona bahaya, serta zona yang bisa dilewati oleh petugas PLN dalam upaya pengecekan instalasi dan penormalan," ungkap Adi.
Tak hanya itu, imbuh Adi, PLN juga telah mengumpulkan genset portable berkapasitas 2,2 sampai 4 Kilo Watt (KW) sebanyak 8 unit, kapasitas 23 KW sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat.
"Kami langsung melakukan langkah pengamanan untuk memastikan zona aman. Kemudian kami menyediakan genset di posko untuk tetap ada aliran komunikasi dan penerangan bagi warga," ujarnya.
Untuk membantu warga, PLN juga menyiapkan posko bersama semua stakeholder sebanyak tiga pos di ULP Tempeh, Posko Sumber Kacang dan Posko Penanggal. Sementara itu, bantuan yang diberikan melalui Yayasan Baitul Mal PLN antara lain, masker sebanyak 800 buah, jas hujan 50 buah, selimut 50 buah, terpal 18 buah, baju/daster 50 buah.
Selain itu, ada juga Mie Instan sebanyak 50 dus, pampers 4 dus, sabun Mandi 100 paket masing-masing berisi 6 buah, pasta gigi 100 buah, sikat gigi 100 buah,
handuk 100 buah, air mineral 50 dus, betadine 1 kardus, obat mata 1 kardus, hansaplas 10 kotak, obat batu pilek 15 kotak, obat batuk anak 10 kotak dan air mineral 10 kardus.
PLN juga telah menyerahkan bantuan tanggap darurat bencana melalui PLN Peduli ke Kabupaten Lumajang sebesar Rp 300 juta.
Tambahan bantuan juga berasal dari anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) juga telah berhasil di salurkan pada Senin (6/12) kemarin berupa bahan pokok, obat-obatan dan uang tunai dengan total nilai Rp175 juta. (TYO)