ECONOMICS

Mau Usaha Miniatur? Ini Tips dari Pemerhati Ekonomi Kreatif Dewi Tenty

Novie Fauziah 25/01/2023 18:37 WIB

Industri kreatif di Indonesia kini kian beragam, salah satunya pembuatan replika miniatur yang memiliki banyak jenisnya.

Mau Usaha Miniatur? Ini Tips dari Pemerhati Ekonomi Kreatif Dewi Tenty (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Industri kreatif di Indonesia kini kian beragam, salah satunya pembuatan replika miniatur yang memiliki banyak jenisnya. Peluang usaha ini bisa menjadi pintu emas bagi masyarakat yang memilih jalur usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Pemerhati Koperasi, UMKM dan Ekonomi Kreatif, Dewi Tenty mengatakan, adapun tips untuk memulai sebuah usaha bagi para pemula pembuat replika miniatur yang perlu dijaga adalah produknya itu sendiri.

Wanita yang akrab disapa Dete ini menyebut dengan menjaga produk yang dibuat, maka masyarakat pun perlahan akan tertarik dan semakin mengenal barang-barang yang akan mereka jual.

Selain itu, kata Dete, untuk memulai usaha bagi para pemula kerajinan tersebut, maka mereka harus mencintai dan bangga dengan produknya sendiri. 

Hal tersebut nantinya akan membawa dampak positif karena sudah membanggakan hasil karya yang diproduksinya sendiri.

"Makannya harus bangga jadi sebuah pilihan hidup. Nah kalau sudah menjadi pilihan hidup, artinya dia harus menjaga kebanggaannya tersebut dengan menjaga produknya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (24/01/2023).

Lebih lanjut, kata Dete, setelah bangga dengan produk sendiri barulah membangun dengan adanya brand awareness atau berkaitan dengan merek produk tersebut. Sehingga dengan adanya merek bisa menjadi pembeda dengan produk-produk serupa lainnya.

Dete bilang, adanya brand awareness ini maka akan dilanjutkan dengan brand calling. Artinya masyarakat akan mudah mengenal dan terus mengingat merk produk tersebut, yakni dengan cara mempromosikannya hingga mendapatkan perhatian.

"Kita bawa kemana-mana, kita promosikan terus, sehingga akhirnya brand tersebut melekat kepada masyarakat. Hingga akhirnya jadi brand calling. misalnya odol, itu sebenarnya nama brand tapi karena sudah melekat maka orang menyebutnya dengan sebutan itu, dan kini diganti dengan nama pasta gigi sebagai sebutannya," terangnya.

Sementara itu untuk pemasarannya, saat ini sudah marak penjualan melalui digital. Di mana metode ini menurutnya ada nilai plus dan minusnya yang akan didapat oleh pelaku usaha, serta pembeli.

Kelebihan yang akan didapat, yakni dengan mudahnya para pelaku usaha miniatur ini mempromosikannya dan dapat menjangkaunya lebih luas karena adanya digitalisasi.

Kemudian untuk minus atau kekurangannya, mereka yaitu para konsumen hanya dapat melihatnya saja dari tayangan iklan promosi yang tersebar sosial media atau laman internet lainnya.

"Di era digitalisasi, maka itu akan mengurangi panca indera kita yang lain. Biasanya, kita memegang, mencium, merasa, meraba, melihat. Sekarang dengan adanya era digitalisasi itu kita hanya bisa melihat saja," ujarnya.

Oleh karena itu, agar promosi produksi replika miniatur itu bisa lebih menarik perhatian konsumen, maka pelaku usaha harus mengemasnya semenarik mungkin. 

Misalnya, perpaduan warna atau bentuk dari packagingnya yang kekinian, maka akan membuatnya terlihat lebih mencolok dan mengundang para pembeli.
Hal tersebut juga berkaitan dan berpengaruh dengan penjualan ekspor. Maka pelaku usaha pun harus menyesuaikan dengan permintaan, serta minat pasar yang terus berubah, khususnya di era digitalisasi seperti saat ini.

"Bicara soal ekspor, itu adanya narasi, adanya keterangan dalam kemasan  bisa menjadi peluang ekspor sendiri. Khususnya dalam promosi harus terus dilakukan, sehingga tercipta brand awareness dan brand calling," tutupnya. 

Baca pembahasan mengenai Cuan dari Bisnis Miniatur selengkapnya di Okezone.com melalui link berikut https://www.okezone.com/tag/spesial-isu

(RRD)

SHARE