Medco Energi (MEDC) dan Glencore Jamin Transaksi Minyak Anak Usaha Senilai Rp1,53 Triliun
MEDC menandatangani perjanjian penjaminan dan penanggungan terkait transaksi perjanjian uang muka jual beli transaksi minyak mentah antara anak usaha perseroan.
IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menandatangani perjanjian penjaminan dan penanggungan terkait transaksi perjanjian uang muka jual beli transaksi minyak mentah antara anak usaha perseroan yaitu, Medco Energi Global Pte. Ltd (MEG) dengan Glencore Singapore Pte. Ltd.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (14/9/2023), Sekretaris Perusahaan MEDC Siendy K Wisandana menyampaikan, perseroan akan menjamin terkait uang muka jual beli transaksi minyak mentah yang diberikan Glencore dengan nilai maksimum USD100 juta atau setara Rp1,53 triliun.
“Perseroan akan memberikan penjaminan serta penanggungan atas pemenuhan kewajiban MEG dalam perjanjian tersebut,” kata Siendy.
Dalam hal ini, Siendy menegaskan tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material atas transaksi yang dilakukan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Sebagai informasi, Medco Energi Global Pte. Ltd beroperasi sebagai perusahaan minyak dan gas. MEG berfokus pada eksplorasi dan produksi produk minyak dan gas yang melayani pelanggan di Asia.
Perihal kinerja, MEDC mencatatkan penurunan laba bersih di kuartal pertama 2023. Laba bersih perseroan tercatat sebesar USD82,05 juta atau Rp1,22 triliun, turun 8,86% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD90,03 juta.
Sementara itu, pendapatan perseroan tercatat sebesar USD558,09 juta atau Rp8,30 triliun, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD471,34 juta.
Melansir laporan keuangan, pendapatan kontrak penjualan minyak dan gas tercatat sebesar USD444,40 juta atau Rp6,61 triliun.
Lalu, pendapatan dari kontrak konstruksi tercatat sebesar USD81,82 juta atau Rp1,21 triliun, pendapatan dari kontrak penjualan listrik sebesar USD12,14 juta atau Rp180,72 miliar, kontrak operasi dan jasa pelayanan mencatatkan pendapatan sebesar USD6,99 juta atau Rp104,03 miliar, serta kontrak penjualan jasa lainnya sebesar USD2,09 juta atau Rp31,21 miliar.
(YNA)