ECONOMICS

Menaker Ungkap Empat Strategi Penciptaan Lapangan Kerja untuk Tekan Angka Pengangguran

Iqbal Dwi Purnama 23/07/2025 05:50 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, ada empat strategi utama dalam penciptaan lapangan kerja.

Menaker Ungkap Empat Strategi Penciptaan Lapangan Kerja untuk Tekan Angka Pengangguran. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, ada empat strategi utama dalam penciptaan lapangan kerja. Hal ini diharapkan mampu menekan tingkat pengangguran di Indonesia yang jumlahnya 7,28 juta per Februari 2025.

Yassierli menguraikan, keempat strategi tersebut antara lain berkolaborasi lintas kementerian dan sektor, program pemagangan (apprenticeship), kewirausahaan, serta Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional.

"Jadi kami membangun sinergi bersama. Harapannya, solusi atas persoalan ketenagakerjaan dapat dilakukan dengan bergerak bersama kementerian dan lembaga lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Dia juga menyoroti program revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini difokuskan pada transformasi kurikulum dan metode pelatihan. Transformasi tersebut meliputi penerapan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pelatihan koperasi berupa peningkatan kompetensi pengurus Koperasi Merah Putih melalui BLK, serta pelatihan kompetensi hijau (green competencies).

Selain itu, Yassierli mengungkapkan, Kemnaker terus melakukan berbagai upaya kolaborasi dan kerja sama lintas sektor dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung pelaksanaan program-program nasional.

Hasil dari kolaborasi tersebut antara lain diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 21 kementerian/lembaga, 12 pemerintah daerah, dan 35 mitra pembangunan.

Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menyiapkan talenta unggul yang siap bekerja dalam program-program nasional, serta menghasilkan SDM yang secara langsung mendukung penciptaan lapangan kerja.

Sementara itu, dari sisi kelembagaan, Kemnaker terus melakukan transformasi tata kelola internal sebagai fondasi pelayanan publik yang bersih dan profesional.

Pada kesempatan itu, Menaker mengungkapkan, sejumlah tantangan strategis yang dihadapi sektor ketenagakerjaan Indonesia. Tantangan tersebut berupa penguatan link and match dan optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja (BLK), penyediaan pekerjaan yang layak dan inklusif bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan perempuan, serta penyusunan regulasi ketenagakerjaan terkait pekerja platform dan revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Tantangan lainnya mencakup penegakan norma ketenagakerjaan dan K3, penerapan Hubungan Industrial Transformatif yang berbasis visi bersama antara pengusaha dan serikat pekerja, pengembangan platform SiapKerja, serta reformasi birokrasi di lingkungan Kemnaker yang berlandaskan prinsip transparansi, kolaborasi, kinerja, dan etika.

Sementara itu, ke depan strategi Kemnaker diarahkan pada perubahan mindset kelembagaan, dari yang berfokus pada urusan ketenagakerjaan (Ministry of Labor) menjadi institusi yang berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia (Ministry of Manpower & Human Development).

"Jadi, ini adalah potret dinamika ketenagakerjaan yang mencerminkan berbagai tantangan di sektor ketenagakerjaan," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE