ECONOMICS

Menangkan Proyek Commuter Railway di Filipina, Bos PTPP Ungkap Progresnya

Atikah Umiyani/MPI 13/12/2023 18:30 WIB

Waktu pelaksanaan di negara tersebut memang cukup lama sehingga baik proses administratif maupun pekerjaan persiapan tentunya memakan waktu yang lama pula.

Menangkan Proyek Commuter Railway di Filipina, Bos PTPP Ungkap Progresnya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad mengungkapkan kabar terbaru mengenai proyek North-South Commuter Railway di Filipina yang dimenangkan oleh perusahaan bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk senilai Rp8 triliun. 

"Untuk infrastruktur di Filipina saat ini sedang pekerjaan persiapan," ujarnya dalam konferensi pers usai RUPSLB di Wisma Subiyanto, Jakarta, Rabu (13/12/2023). 

Diakui Novel, waktu pelaksanaan di negara tersebut memang cukup lama sehingga baik proses administratif maupun pekerjaan persiapan tentunya memakan waktu yang lama pula.

Namun demikian, ia memastikan, progres pembangunan kedua paket proyek tersebut tetap sedang dilaksanakan. 

"Karena memang waktu pelaksanaan nya cukup lama di situ sedang berjalan dari sana prosesnya pun baik administratif maupun pekerjaan persiapan sedang dilaksanakan," tuturnya. 

Sebagai informasi, proyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan patungan atau joint venture BUMN Konstruksi dari Indonesia, yaitu ADHI dan PTPP

Kedua paket proyek yang dimenangkan oleh BUMN tersebut terdiri atas paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03C untuk pengerjaan railway sepanjang 5,8 kilometer. 

Adapun pengumuman pemenang atas kedua proyek tersebut telah dilakukan pada tanggal 17 Februari 2023 untuk proyek Paket CP S-01 dan tanggal 26 Juni 2023 untuk proyek Paket CP S-03C.

Paket CP S-01 memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri atas pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer termasuk satu stasiun layang di Blumentritt. Paket C S-01 memiliki nilai kontrak sekitar Rp3,1 triliun dengan masa pelaksanaan selama empat tahun.

Kemudian, Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri atas pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer termasuk pembangunan dua stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S-03C memiliki nilai kontrak sekitar Rp5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.

“Dalam pembangunan proyek tersebut, PTPP membentuk joint venture dengan ADHI dimana PTPP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49 persen,” jelas Novel beberapa waktu lalu. 

Dirinya pun berharap, dengan ditunjuknya BUMN Indonesia dalam pembangunan proyek di Filipina dapat meningkatkan dan memperkuat kerjasama bilateral antar kedua negara tersebut, yaitu Republik Indonesia dan Filipina. 

(NIA)

SHARE