Menanti Pengumuman, Inflasi AS Diproyeksikan Berada di Level 5,2 Persen
Tingkat inflasi tahunan di AS diperkirakan melambat untuk periode kesembilan berturut-turut menjadi 5,2% pada Maret 2023.
IDXChannel - Tingkat inflasi tahunan di AS diperkirakan melambat untuk periode kesembilan berturut-turut menjadi 5,2% pada Maret 2023.
Menurut lansiran Trading Economics, perkiraan ini menjadi yang terendah sejak Mei 2021 dari 6% pada Februari yang disebabkan oleh biaya energi dan makanan yang lebih rendah.
Pada basis bulanan, CPI terlihat naik 0,2%, setengah dari kenaikan 0,4% sebelumnya. Di sisi lain, inflasi inti diperkirakan sedikit lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam enam bulan menjadi 5,6% dari 5,5%, dengan tingkat bulanan terlihat di 0,4%, dibandingkan dengan 0,5% di bulan Februari, didorong oleh harga tempat tinggal yang lebih tinggi.
Sementara itu, disinflasi diantisipasi dalam layanan inti, seperti transportasi dan perawatan medis.
Pada bulan sebelumnya, tepatnya Selasa (14/2). Angka inflasi negeri Paman Sam dilaporkan sedikit melambat menjadi 6,4% pada Januari 2023 dari sebelumnya 6,5% pada Desember.
Biaya tempat tinggal yang masih meningkat menyumbang hampir setengah dari kenaikan inflasi bulanan, naik 0,7% selama sebulan dan 7,9% lebih tinggi dari tahun lalu.
Indeks makanan, bensin, dan gas alam juga berkontribusi terhadap kenaikan tersebut pada Februari.
Perlambatan terlihat pada harga makanan dengan inflasi mencapai 10,1% dibandingkan sebelumnya 10,4%. Sementara harga mobil dan truk bekas terus menurun minus 11,6% dibanding sebelumnya minus 8,8%.
Adapun jelang pengumuman inflasi untuk bulan Maret 2023, indeks dolar AS melemah di awal perdagangan Eropa Rabu, (12/4).
Ini karena para trader dengan hati-hati menunggu rilis data inflasi AS terbaru yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Federal Reserve mendatang.
Indeks Dolar, yang melacak greenback AS terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,15% lebih rendah ke 102.700 pada pukul 15.00 WIB. (ADF)