ECONOMICS

Mendag cs Sita Ribuan Barang Impor Ilegal, Baju Bekas hingga Laptop

Muhammad Farhan 06/08/2024 13:28 WIB

Indonesia banjir barang impor ilegal adalah benar-benar nyata. Ini bukti temuan terbaru Mendag Zulkifli Hasan dan Tim Satgas Penindakan Produk Impor Ilegal. 

Mendag cs Sita Ribuan Barang Impor Ilegal, Baju Bekas hingga Laptop (foto farhan)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan kembali mengungkap temuan terkini Tim Satgas Penindakan Produk Impor Ilegal

Dalam pengungkapan terbaru di Penimbunan Pabean Bea dan Cukai Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Zulkifli mengatakan, telah ditemukan ribuan produk impor ilegal berupa tekstil dan garmen oleh Satgas.

Dia menambahkan, Satgas melalui Bareskrim Mabes Polri menemukan pakaian bekas sebanyak 1.883 bal. Kemudian, Direktorat Jenderal Bea Cukai mengamankan balpres atau pakaian bekas yang diimpor dan dikemas dalam bentuk karung padat, sebanyak 3.444 bal.

"Kemendag juga telah mengamankan kain gulungan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) sebanyak 20.000 roll. TPT tersebut diduga tidak dilengkapi dolumen impor, perizinan impor dan laporan surveyor," kata Zulkifli saat jumpa pers, Selasa (6/8/2024).

Lebih lanjut, dia menuturkan, Kantor Bea Cukai Cikarang juga mengamankan 695 produk jadi, seperti karpet, handuk dan lainnya. Lalu, terdapat 6.578 pack elektronik, seperti laptop, ponsel, mesin fotokopi dan sebagainya.

"Kemudian kita juga menemukan 5.890 lebih garmen berbagai jenis pakaian jadi dan aksesoris. Artinya, barang itu masuk tidak jelas isinya, serta dokumen lainnya terkait dengan asal barang," kata Mendag.

Atas dasar temuan barang impor ilegal tersebut, Zulkifli mengataka,n Tim Satgas yang terdiri dari gabungan Kejaksaan Agung, Bareskrim Mabes Polri, Dirjen Bea Cukai, Bakamla TNI Angkatan Laut melakukan pengamanan atas barang-barang tersebut.

"Sebagai tindak lanjut pengawasan, satgas telah melakukan pengamanan terhadap barang yang diduga ilegal," ujar Zulkifli.

Sebelumnya, Zulkifli mengatakan, gudang penyimpanan barang impor ilegal banyak ditemukan di sejumlah wilayah. Bahkan, dia menyebut, ada puluhan di setiap Provinsinya.

"Ini menurut diskusi sementara, ini bukan cuma satu. Satu provinsi itu bisa puluhan," kata Zulkifli di gudang kawasan Muara Kamal, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu

(Fiki Ariyanti)

SHARE