Mendag Dorong UMKM Ikuti Tren Ekonomi Digital dan Hijau
Ekonomi digital dan ekonomi hijau merupakan dua megatren yang mengubah arah perkembangan ekonomi dunia dengan mekanisme pasar dan model bisnis baru.
IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan ekonomi digital dan ekonomi hijau merupakan dua megatren yang mengubah arah perkembangan ekonomi dunia dengan mekanisme pasar dan model bisnis baru.
Konsumen semakin sadar tentang isu lingkungan, sehingga pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus disesuaikan dengan tren dunia agar produk Indonesia bisa bersaing di pasar global.
"Upaya mewujudkan UMKM Go Global harus diarahkan pada kemampuan UMKM beradaptasi dan berinovasi dalam meningkatkan daya saing usahanya yang sejalan dengan kedua tren ekonomi tersebut," ujar Zulhas dalam UMKM Summit 2022 secara virtual dengan tema 'Mendorong UMKM Go Global melalui Inovasi, Digitalisasi, dan Green Business', dikutip Senin (28/11/2022).
Zulhas mendorong dan mendukung pelaku UMKM beradaptasi dan berperan aktif dalam industri niaga elektronik (e-commerce). Di antaranya, dengan memanfaatkan program digitalisasi UMKM dari Kementerian Perdagangan.
"Tren digital dan situasi pandemi Covid-19 telah membuat perilaku berbelanja masyarakat banyak berubah ke platform e-commerce. Untuk itu, saya terus mendorong dan mendukung para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan berperan aktif dalam industri e-commercedan memanfaatkan program-program digitalisasi UMKM dari Kemendag," ungkap dia.
Dikatakannya, UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat pada tangguhnya perekonomian Indonesia meski sempat dihantam badai pandemi sejak dua tahun lalu.
Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM dapat memasuki ekosistem digital pada 2024. Zulhas berharap, melalui UMKM Summit 2022, kolaborasi sektor publik dan dunia usaha akan semakin erat.
"Tujuannya agar dapat mendorong iklim usaha yang saling menguntungkan demi terwujudnya UMKM tangguh dan berdaya saing dalam menghadapi dinamika persaingan dan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,”pungkasnya.
UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Menurut ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, Indonesia memiliki UMKM terbanyak di kawasan ASEAN dengan jumlah mencapai 65,46 juta.
Pada 2021, UMKM Indonesia tercatat mampu menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 60,3% terhadap produk domestik bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4% terhadap ekspor nasional.
Sementara itu, e-commerce merupakan penyumbang terbesar dalam ekonomi digital Indonesia. Hal ini didukung dengan potensi pengguna digital di Indonesia sebesar 212,35 juta pengguna internet dan 170 juta merupakan penggunaan media sosial.
Kementerian perdagangan mencatat 54% dari total kunjungan e-commerce berasal dari platform Indonesia. Bahkan nilai transaksi e-commerce pada 2021 lalu mencapai Rp401 triliun. (NIA)