ECONOMICS

Mendag Ketar-ketir Harga Beras Bakal Melambung di Bulan Puasa

Advenia Elisabeth/MPI 15/03/2023 19:50 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku khawatir dengan gejolak kenaikan harga beras saat momen Ramadan.

Mendag Ketar-ketir Harga Beras Bakal Melambung di Bulan Puasa (Foto: MNC Media/ Advenia)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku khawatir dengan gejolak kenaikan harga beras saat momen Ramadan

"Menjelang Ramadan ini terus terang saya agak khawatir juga biasanya perasaan ini nggak ada tapi kali ini ada," ungkapnya saat Rapat Kerja Dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).

Dia tidak menampik bahwa berdasarkan data BPS tingkat inflasi umum di Indonesia pada Februari 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,16%. 

Sementara itu inflasi pangan bergejolak pada Februari 2023 sebesar 0,28%. Adapun komoditas yang memberi andil pada inflasi tersebut adalah beras. "Jika melihat data ini, saya optimis namun melihat realita di lapangan, rasa khawatir tetap ada," imbuh Zulhas

Zulhas mengatakan, tingginya harga beras belum berhasil diturunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik. Walaupun surplus banyak, namun berdasarkan laporan yang ia dapat, kenaikan beras sudah sampai Rp1.000 per kilogram (kg) atau dibanderol di atas Rp9.000 per kg.

Selain itu, harga gabah di pasar juga sudah tembus Rp6.000 per kg. Bahkan di beberapa pasar, harga segitu belum tentu dapat. "Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik," jelasnya. 

Oleh karena itu, berdasarkan hasil rapat dengan Presiden Jokowi, jika kondisi di lapangan masih terus terjadi seperti sekarang ini, maka pemerintah akan kembali melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. 

"Kemarin (rapat) dipimpin presiden kita sudah memutuskan kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (impor) sebanyak 500 ribu ton. Karena stok Bulog itu biasanya 2,2 juta ton sekarang kalau saya nggak salah mungkin tinggal 300 ribu ton," kata Mendag Zulhas. 

Perihal impor beras ini, Mendag mengaku tidak setuju lantaran sedang memasuki panen raya. "Walaupun berat terasa, ini sebenarnya saya tidak setuju impor. Impor itu karena kita tidak ada pilihan maka diputuskan kembali 500 ribu ton tapi kapanpun diperlukan. Karena sekarang sedang panen raya," ucap Mendag. 

(DES)

SHARE