Mendag: Kita Mati-matian Pusat Mobil Listrik Ada di Indonesia
Mendag Zulhas mengatakan, pemerintah berjuang keras agar Indonesia menjadi pusat ekositem kendaraan listrik di dunia.
IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengatakan, pemerintah berjuang keras agar Indonesia menjadi pusat ekositem kendaraan listrik di dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah.
Salah satu komitmen pemerintah dengan menerapkan hilirisasi kepada beberapa komunitas termasuk nikel. Meski mendapat penolakan dari Uni Eropa (UE), Mendag Zulhas menyebut pemerintah berjuang mati-matian agar cita-cita Indonesia menjad pusat ekosistem kendaraan listrik bisa tercapai.
"Pak Menko Luhut, Airlangga, Presiden (Joko Widodo) bahkan melarang ekspor nikel yang kita sebut kebijakan hilirisasi dan itu diprotes Eropa karena bisa merugikan mereka. Tapi dengan begitu, kita untungnya bisa ribuan kali. Kalau jual nikel, satu jual baterai kan ribuan kali," kata dia saat melakukan kunjungan ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
"Oleh karena itu, kita mati-matian pusat mobil listrik ada di sini karena kita punya sumber dayanya (nikel)," imbuh Zulhas.
Meski demikian, dia menyebut beberapa komponen untuk membuat baterai listrik tidak ada di Indonesia. Karena itu, Indonesia terus menjalin kemitraan, salah satunya dengan Australia.
"Kemarin kunjungan ke Australia itu nanti baterai dan kita punya nikel. Di sana punya lithiumm sehingga nanti bisa kerja sama dan kita jadi pusat baterai, Australia bahan bakunya punya. Karena kan enggak bisa sendiri-sendiri harus bareng-bareng," tutur Mendag.
Di sisi lain, dia mengatakan, kunjungannya ke pabrik Hyundai sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai perdagangan Korea Selatan dan Indonesia yang merupakan sahabat sejak lama.
"Jadi saya ke sini, kita ingin hubungan Korea Selatan dan Indonesia sebagai sahabat sejati perdagangannya meningkat, caranya dengan investasi," ucap dia.