Mendag Pastikan Akses Ekspor Sawit RI ke Kanada Lebih Mudah Lewat CEPA
Mendag mengatakan Indonesia berpotensi memperluas pasar ekspor kelapa sawit dan turunannya ke Kanada setelah perundingan CEPA dituntaskan.
IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mengatakan Indonesia berpotensi memperluas pasar ekspor kelapa sawit dan turunannya (termasuk minyak sawit mentah/CPO) ke Kanada. Setelah kedua negara menuntaskan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).
“Kita ingin selalu mencari pasar, salah satunya dengan Kanada. Tentunya dengan CEPA ini, akses masuk sawit ke Kanada akan lebih mudah,” kata Budi di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (2/12).
Sebagai catatan, Kanada merupakan negara Amerika Utara yang mengonsumsi minyak nabati, termasuk produk CPO yang berasal dari Amerika Serikat, Malaysia, dan Indonesia.
Sementara nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada Januari-Agustus 2024 mencapai USD2,40 miliar. Secara rinci, nilai ekspor Indonesia ke Kanada mencapai USD935,80 juta sedangkan impor Indonesia dari Kanada sebesar USD1,46 miliar.
Dengan adanya CEPA, Mendag optimistis produk sawit RI dinilai bakal lebih mudah masuk, termasuk adanya potensi pembebasan bea masuk, meskipun belum mengungkapkan potensi nilainya.
Setelah beberapa kali putaran, perundingan CEPA antara Indonesia dengan Kanada telah tuntas. Kedua negara berpeluang meneken kerja sama resmi pada pertengahan 2025, dengan target implementasi pada 2026.
Melalui kesepakatan dagang ini, kedua negara menyepakati kolaborasi perdagangan, jasa, dan investasi.
Selain sawit, beberapa produk unggulan Indonesia yang berpotensi masuk negeri The Great White North meliputi tekstil, kertas dan turunan, kayu dan turunan, makanan olahan, hingga sarang burung walet.
(Febrina Ratna)