ECONOMICS

Mendag Ungkap Alasan Ekspor Indonesia Capai USD24,80 M di September 2022 

Advenia Elisabeth/MPI 19/10/2022 11:52 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut, total ekspor Indonesia pada September 2022 tercatat mencapai USD 24,80 miliar atau turun 10,99 persen.

Mendag Ungkap Alasan Ekspor Indonesia Capai USD24,80 M di September 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut, total ekspor Indonesia pada September 2022 tercatat mencapai USD 24,80 miliar atau turun 10,99 persen dibanding Agustus 2022 (MoM). Hal ini mengikuti pola penurunan bulanan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. 

"Ekspor tersebut didorong oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 10,31 persen MoM dan ekspor migas yang turun 21,41 persen MoM," ujarnya, Rabu (19/10/2022).

Meski ekspor September 2022 turun secara bulanan, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, ekspor September 2022 justru mengalami peningkatan sebesar 20,28 persen YoY. 

Pertumbuhan ekspor yang tinggi ini didorong oleh adanya kenaikan signifikan pada ekspor migas sebesar 41,80 persen dan ekspor nonmigas yang tumbuh sebesar 19,26 persen YoY.

Lanjut Mendag menerangkan, penurunan nilai ekspor secara bulanan pada September 2022 lebih disebabkan turunnya permintaan dan harga komoditas di pasar global, serta turunnya ekspor produk unggulan Indonesia. 

Adapun beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami kontraksi pada bulan September 2022 dibanding Agustus 2022 (MoM), antara lain lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun 31,91 persen, tembaga dan barang daripadanya (HS 74) turun 31,05 perse, pakaian dan aksesorinya (rajutan) (hs 61) turun 30,75 persen, timah dan barang daripadanya (hs 80) turun 25,33 persen, serta pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62) turun 18,18 persen.

Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan tertinggi pada bulan September 2022 (MoM), yakni bijih logam, terak, dan abu (HS 26) naik 29,07 persen, kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 4,79 persen, pulp dari kayu (HS 47) naik 3,84 persen, ampas/sisa industri makanan (HS 23) naik 2,23 persen, dan plastik dan barang dari plastik (HS 39) naik 1,37 persen.

“Angka ekspor kendaraan dan bagiannya (HS 87) di September 2022 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Adapun negara utama yang menjadi tujuan ekspor Kendaraan dan Bagiannya adalah Filipina, Vietnam dan Thailand. Potensi ekspor Kendaraan dan Bagiannya dapat dijadikan sumber utama penguatan ekspor di saat menurunnya harga komoditas dan transformasi ekspor ke sektor manufaktur,” kata Zulhas

Lebih lanjut dia menyampaikan, Tiongkok, AS, dan Jepang masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada September 2022 dengan nilai ekspor nonmigas sebesar USD 10,37 miliar dan kontribusi sebesar 44,17 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.

Kemudian, beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi di bulan September 2022 (MoM) adalah Bangladesh dengan kenaikan 39,22 persen; diikuti Polandia naik 30,83 persen; Spanyol naik 20,00 persen; Jerman naik 15,86 persen; dan Filipina naik 5,50 persen. 

Di antara sepuluh negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada September 2022, kata Zulhas hanya Filipina yang mengalami peningkatan secara bulanan (MoM) yang didukung utamanya oleh kenaikan ekspor kendaraan dan bagiannya (HS 87) yang naik 15,80 persen MoM dan bijih logam, terak, dan abu (HS 26) yang nilainya cukup tinggi.

Total ekspor selama periode Januari–September 2022 tercatat mencapai USD 219,35 miliar atau meningkat sebesar 33,49 persen dibanding periode tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik sebesar 33,21 persen YoY menjadi USD 207,19 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 38,56 persen YoY menjadi sebesar 12,16 miliar.

“Kementerian Perdagangan optimis untuk terus mendorong peningkatan ekspor pada tiga bulan terakhir sehingga ekspor nonmigas tahun ini diharapkan dapat mencatat rekor tertinggi,” tegas Mendag.

(SLF)

SHARE