ECONOMICS

Mendekati Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Stabil Tinggi

Advenia Elisabeth/MPI 19/04/2023 15:25 WIB

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKPPI) menyebut harga bahan pokok di pasar tradisional masih stabil tinggi jelang Idul Fitri 2023.

Mendekati Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Stabil Tinggi (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKPPI) menyebut harga bahan pokok di pasar tradisional masih stabil tinggi jelang Idul Fitri 2023. Belum ada penurunan harga pasalnya permintaan saat ini sedang tinggi.

"Saat ini beberapa komoditas masih relatif stabil tinggi tidak ada penurunan karena menjelang demandnya juga tinggi," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Abdullah Mansuri kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (19/4/2023).

Adapun beberapa komoditas yang wajib dan harus diwaspadai akan mengalami kenaikan berlanjut adalah beras medium, diproyeksi naik menjadi Rp 12.000 lebih per kilogramnya (kg), beras premium Rp 13.500 lebih per kg. Kata Abdullah, beras ini setiap hari mengalami kenaikan sekitar Rp200. 

Tidak hanya harga beras namun harga komoditas lain seperti telur, daging ayam, daging sapi juga mengalami kenaikan termasuk harga Minyakita sudah mencapai Rp 16.000 per liter. 

"Lalu, tepung terigu juga mengalami kenaikan, buah - buahan juga mengalami kenaikan berkisaran sekitar 20 persen," imbuhnya. 

Ternyata tak hanya itu saja, Abdullah mengungkapkan bahwa gula konsumsi juga mengalami kenaikan sekitar Rp 14.500 per kg. Kemudian, bawang-bawangan. Sebut saja, bawang merah menjadi Rp 45.000 per kg, bawang putih menjadi Rp 36.000 per kg. 

"Komoditas ini kami menyakini akan mengalami kenaikan hingga H-1 menjelang Idul Fitri dan akan mengalami penurunan paska Idul fitri,"  tuturnya. 

Sebelumnya, Abdullah Mansuri mengatakan bahwa setidaknya ada tiga fase yang harus dicermati bersama dalam menghadapi gejolak harga pangan di momen hari besar keagamaan. 

Fase pertama, biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 minggu menjelang Ramadhan. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi. Fase kedua, terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idul Fitri. 

Adapun fase ketiga adalah pada 2-3 hari setelah lebaran, di mana momen ini banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok. 

"Di fase ketiga ini perlu diwaspadai ini biasanya terjadi H+1 sampai H+7  akan ada kenaikan beberapa komoditas karena suplai dan  demandnya tidak seimbang," tutupnya. (RRD)

SHARE