ECONOMICS

Menelusuri Asal Muasal Hepatitis Misterius, Benarkah dari Vaksin Covid-19?

Muhammad Sukardi 12/05/2022 18:03 WIB

Kasus penyebaran hepatitis akut misterius terus menjadi sorotan publik. Bahkan, beredar kabar vaksinasi Covid-19 dituding sebagai salah satu penyebabnya

Menelusuri Asal Muasal Hepatitis Misterius, Benarkah dari Vaksin Covid-19? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus penyebaran hepatitis akut misterius terus menjadi sorotan publik. Bahkan, beredar kabar vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit tersebut hingga menyebabkan lima orang dinyatakan meninggal dunia.

Setelah kabar ini merebak di media sosial, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan pernyataan resmi. Melalui media sosial Kemenkes menegaskan vaksin Covid-19 jadi penyebab hepatitis misterius adalah kabar tidak benar alias hoaks.

"Benarkah hepatitis misterius disebabkan oleh vaksinasi Covid-19? Tidak benar," begitu bunyi pernyataan Kemenkes di media sosialnya. 

Tapi, peneliti BRIN mengeluarkan data bahwa benar ada kasus bahwa hepatitis misterius terjadi karena vaksin Covid-19. Data disampaikan oleh dr Fitriana, selaku Peneliti Pusat Riset Biomedis. 

Dalam paparannya, dr Fitriana membeberkan data studi yang dilakukan Chow (2022). Studi tersebut mendapatkan hasil bahwa ada kaitan antara vaksin Covid-19 dengan kasus hepatitis 'misterius'.

"Chow, K.W. (2022) melaporkan hasil pengamatan dari data kesehatan pasien yang terinfeksi hepatitis 'misterius' bahwa sebanyak 28,1 persen pasien autoimmune hepatitis (AIH) disebabkan efek pemberian vaksin Covid-19," tulis dr Fitriana di paparannya saat webinar BRIN, Kamis (12/5/2022).

Meski begitu, dr Fitriana pun tidak bisa menegaskan bahwa vaksin Covid-19 adalah dalang dari kasus hepatitis misterius. Sebab, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun ahli di seluruh dunia terkait penyebab pasti hepatitis misterius.

"Ini perlu kita eksplore lagi nih, benarkah itu? Gitu, ya. Kita tidak bisa skip begitu saja. Mungkin saja. Kita perlu menggali lagi, mencari kebenarannya," kata dr Fitriana. (TYO)

SHARE