ECONOMICS

Mengenal itu Obligasi, Pengertian, Contoh, Jenis, dan Bedanya dengan Saham

Mohammad Yan Yusuf 08/12/2022 10:19 WIB

Apa itu obligasi tentunya ini menjadi pertanyaan bagi sejumlah investor. 

Mengenal itu Obligasi, Pengertian, Contoh, Jenis, dan Bedanya dengan Saham. (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Apa itu obligasi tentunya ini menjadi pertanyaan bagi sejumlah investor. 

Karena itulah lewat artikel ini akan mengenalkan tentang dan menjelaskan obligasi mulai dari pengertian, contoh, jenis, dan menjelaskan perbedaannya dengan saham

Lantas apa itu obligasi? Simak penjelasan dan rinciannya obligasi mulai dari pengertian, contoh, jenis, dan bedanya dengan saham. 

Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi, beserta perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.

Aturan tentang ini tertuang dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2002. Adapun Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.

Seperti diketahui, Obligasi memiliki dua jenis, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi Pemerintah Ritel atau yang dikenal Surat Berharga Negara (SBN).

Jenis Obligasi

Setelah memahami pengertian obligasi, Anda harus wajib tentang jenis obligasi yang ada. Berikut macam-macamnya :

1. Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan negara. Surat utang ini sah secara hukum dan dilindungi berbagai peraturan, termasuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan (PMK), dan lainnya.

Ada beberapa jenis obligasi dalam obligasi pemerintah, yakni Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SukRi), Saving Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Surat utang dengan nama depan sukuk berarti surat utang yang berbasis syariah.

2. Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh BUMN atau perusahaan swasta. Biasanya obligasi korporasi ini jatuh tempo dalam waktu yang cenderung pendek, minimal satu tahun.

Risiko obligasi korporasi akan lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah. Namun, ini tergantung kondisi perusahaan penerbit, pasar, hingga kondisi politik negara tempat perusahaan tersebut berdomisili.

Mengenal itu Obligasi, Pengertian, Contoh, Jenis, dan Bedanya dengan Saham. (FOTO: MNC Media)

3. Obligasi Pemerintah Daerah

Selanjutnya ada obligasi pemerintah daerah. Sesuai namanya, obligasi jenis ini diterbitkan oleh pemerintah daerah. Tujuannya adalah membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.

Contoh Obligasi

Berikut adalah contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal:

1. Obligasi korporasi

Ini adalah obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.

2. Surat Utang Negara (SUN)

Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.

3. Sukuk Korporasi

Ini merupakan instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.

4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Ini merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

5. Efek Beragun Aset (EBA)

Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Asset sebagai dasar penerbitan.

Perbedaan Obligasi dan Saham

Tentunya setelah mengenal pengertian, jenis, serta contoh obligasi. Anda juga wajib mengetahui perbedaanya dengan saham. 

Sekalipun sama-sama dokumen penting yang perusahaan terbitkan dan membawa keuntungan bagi investor maupun penerbit, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara keduanya. Berikut adalah perbedaan obligasi dan saham.

1. Fungsi

Surat saham adalah bukti sah kepemilikan perusahaan. Sementara obligasi hanya sebagai bukti piutang saja. Jadi, obligasi bukan tanda kepemilikan sah bagian dari perusahaan.

2. Masa Berlaku

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, obligasi memiliki tanggal jatuh tempo. Setelah penerbit membayar utang dan kupon bunganya kepada investor, keuntungan yang didapat berhenti sampai di sana.

Sementara, masa berlaku saham tidak ada batasnya. Artinya, kepemilikan tetap di tangan Anda selama saham tidak dijual. Keuntungan juga terus diperoleh selama saham masih tersimpan.

3. Harga Transaksi Jual Beli

Inflasi, gejolak kondisi ekonomi, hingga perubahan kondisi politik bisa mempengaruhi harga jual saham. Naik turunnya harga saham memang sangat bergantung pada kondisi tertentu. Dengan begitu, risiko yang investor hadapi cukup besar.

Berbeda dengan harga obligasi yang tidak terpengaruh terhadap kondisi keuangan. Investor tetap memperoleh keuntungan berdasarkan ketentuannya sebelumnya. Jadi, obligasi termasuk investasi yang memiliki risiko yang kecil.

4. Besar Keuntungan

Obligasi dan saham memiliki nilai keuntungan yang berbeda. Keuntungan dari obligasi terpaku pada ketentuan bunga pada surat obligasi. Dalam kondisi keuangan seperti apa pun, jumlah yang perusahaan berikan kepada investor tetap sama.

Sementara, keuntungan saham lebih besar karena berasal dari jumlah saham yang investor miliki dan hasil laba perusahaan. Jika perusahaan memperoleh laba besar dari bisnisnya, investor juga kecipratan. Namun, ini sebanding dengan risikonya yang lebih besar daripada obligasi.

5. Pajak

Investor pemegang saham harus membayar pajak karena adanya dividen termasuk jenis pendapatan. Namun, pembayarannya tidak investor lakukan sendiri karena sudah terpotong otomatis dari dividen. Sementara, pajak dalam obligasi sudah termasuk dalam biaya perusahaan. Jadi, seakan-akan tidak ada pajak yang harus investor bayar dalam obligasi.

Itulah penjelasan apa itu obligasi mulai dari pengertian, contoh, jenis, dan bedanya dengan saham. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. 

SHARE