ECONOMICS

Mengenal Rothschild & Co, Bank Keluarga yang Berusia Lebih dari 200 Tahun

Rahmat Fiansyah 06/08/2024 15:18 WIB

Nama Rothschild melegenda di industri keuangan global karena telah berdiri selama lebih dari 200 tahun.

Nama Rothschild melegenda di industri keuangan global karena telah berdiri selama lebih dari 200 tahun. (Foto: Ist)

IDXChannel - Nama Rothschild melegenda di industri keuangan global. Perjalanan bisnis keluarga bangsawan tersebut telah berlangsung selama lebih dari 200 tahun yang kini bernama Rothschild & Co, perusahaan jasa keuangan global.

Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (6/8/2024), keluarga Rothschild yang sebagian besar berlatar belakang bankir tak hanya berpengaruh di dunia bisnis, melainkan politik. Perusahaan yang bermarkas di Inggris dan Prancis itu memiliki koneksi kuat di Eropa, terutama Inggris.

Dinasti bankir ini dimulai oleh Mayer Amschel Rothschild yang lahir dari keluarga Yahudi Ashkenazi. Dia lahir pada tahun 1744 di permukiman khusus Yahudi (ghetto), Frankfurt yang dulu masih menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.

Profesor dari Indiana University, AS, Herbert H. Kaplan dalam buku berjudul "Nathan Mayer Rothschild and the Creation of Dynasty" (2006) menulis, Rothschild merupakan pengusaha terpandang di Frankfurt. Dia memiliki sepuluh anak dan yang terkenal adalah anak ketiganya, Nathan Mayer Rothschild.

Mayer Amschel mengirim Nathan ke Inggris untuk membuka cabang bank milik keluarga. Awalnya dia tinggal di Manchester, kemudian pindah ke London. Di sinilah Rothschild & Sons yang menjadi cikal bakal Rothschild & Co berdiri, tepat pada tahun 1811. Meski begitu, Manchester tetap penting bagi keluarga bankir ini karena menjadi markas Rothschild & Co selain Paris.

Sejak abad 19, perusahaan ini mendominasi industri keuangan dunia, terutama pasar obligasi. Keluarga Rothschild berperan membantu Inggris dalam Perang Napoelon. Bank keluarga ini memberikan pinjaman ke pemerintah Pusia hingga menyuntik likuiditas ke Bank of England yang kini menjadi bank sentral Inggris.

Keterlibatan Rothschild dalam bisnis menjelang abad 20 juga sangat luas. Di antaranya membiayai pembangunan Terusan Suez, mengakuisisi Rio Tinto yang saat itu dimiliki pemerintah Spanyol, dan berinvestasi pada De Beers yang menambang berlian di Afrika Selatan.

Pada abad 20, keluarga Rothschild diuntungkan Perang Dunia ke-1. Dari situ, bank-bank miliknya menyebar ke berbagai negara, termasuk AS dengan fokus pada bisnis merger & acquisitions (M&A), asset management, dan merchant banking.

Sejarawan Niall Ferguson dari Harvard University menyebut skala bisnis Rothschild saat itu setara dengan Merril Lynch, JP Morgan, dan Goldman Sachs disatukan karena keluarga itu berperan menjadi penyandang dana untuk Dana Moneter Internasional (IMF) yang menstabilkan keuangan banyak negara pasca perang.

Pada 2011, Rothschild & Sons berganti nama menjadi Rothschild & Co. Dikutip dari Reuters, pada tahun 2023, perusahaan memutuskan go private dengan membeli saham publik USD4 miliar atau Rp65 triliun. Aksi korporasi itu ikut melibatkan dinasti industrial Prancis seperti Peugeot, Dassaults, dan Wertheimer.

Rothschild & Co. kini dinakhodai oleh Edmond de Rothschild. Berdasarkan laporan keuangan 2023, dana kelolaan (asset under management atau AUM) Rothschild & Co yang tercatat sebesar 102 miliar euro atau sekitar Rp1.800 triliun per 31 Desember.

Ayah Nat Rothschild, Jacob yang merupakan Baron Rothschild ke-4 pernah bekerja di Rothschild & Sons. Namun, pada 1980, dia memutuskan keluar setelah konflik internal dengan Evelyn de Rothschild yang diketahui merupakan penasihat keuangan pribadi mendiang Ratu Elizabeth II.

Konflik tersebut mendorong Jacob mendirikan RIT Capital Partners yang kini tercatat di Bursa Efek London. RIT yang merupakan kepanjangan dari Rothschild Investment Trust telah didirikan pada 1971 dan menjadi mitra Rothschild & Co, sebelum akhirnya dijadikan fokus bagi Jacob untuk dikembangkan.

Nat Rothschild, anak laki-laki satunya dari empat bersaudara kini menjadi perwaris takhta usai Jacob meninggal dunia pada Februari 2024. Namun, Nat tidak duduk dalam dewan direksi RIT.

Jacob memilih anak perempuannya, Hannah Rothschild sebagai direktur RIT. Sementara Nat fokus mengembangkan bisnis lewat NR Holdings Ltd. NR tercatat mempunyai saham di sejumlah perusahaan seperti Glencore dan Volex.

Dia juga pernah memiliki saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) lewat Bumi Plc meski dia sudah menjual seluruh sahamnya kepada keluarga Bakrie pada 2014. Forbes menaksir kekayaan Nat yang kini memiliki gelar Baron Rothschild ke-5 itu mencapai USD1 miliar, setara Rp16 triliun.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE