Menhub Ungkap Asal Usul Pemberian Nama Whoosh untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi buah bibir internasional.
IDXChannel - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi buah bibir internasional. Selain teknologinya yang canggih, salah satu yang menjadi daya tariknya terletak pada penamaan kereta yakni Whoosh.
Menhub mengenang bagaimana proses pemberian nama Whoosh pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Secara bahasa, Whoosh merupakan kepanjangan dari kata Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Namun filosofi Whoosh sebetulnya berasal dari suara melesatnya kereta yang diucapkan orang awam.
Dia menyebut penamaan Whoosh merupakan hasil dari sayembara terbatas untuk membuat desain identitas oleh tim penilai yang berlangsung sejak Juli 2023. Tim penilai diketuai oleh Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf. Sedangkan yang menjadi tim pengarah sayembara ini yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Menhub mengatakan, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada menterinya untuk memberikan identitas yang mencerminkan nilai-nilai dari kereta cepat yang menjadi prestasi dan kebanggaan Indonesia.
"Kira-kira tiga pekan sebelum diluncurkan, kita cari nama Whoosh yang artinya cepat seperti kilat. Di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia, mereka kagum sekali dan mereka tahu nama Whoosh itu artinya apa," katanya lewat keterangan resmi, Senin (30/9/2024).
Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu terus mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam sektor perkeretaapian. Kereta Jakarta-Bandung menjadi salah satu bukti pengembangan inovasi di samping MRT Jakarta dan LRT Jakarta.
"Terus berinovasi dalam pelayanan dan teknologi, serta meningkatkan kinerja guna memenuhi harapan masyarakat, karena inovasi yang ditingkatkan dapat membawa citra yang baik bagi pengembangan transportasi," katanya.
Selama satu dekade terakhir, Kemenhub telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur kereta api dengan panjang jalur rel yang dibangun mencapai 1.734 kilometer (km). Selain itu, rehabilitasi jalur kereta juga dilakukan sepanjang 1.900 km dan elektrifikasi sepanjang 522 km.
Dalam sepuluh tahun terakhir, dana yang digelontorkan dari APBN mencapai Rp223,9 triliun untuk sektor perkeretaapian. Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi lewat Public Service Obligation (PSO) hingga Rp26 triliun sebagai bentuk pelayanan publik kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
(Rahmat Fiansyah)