ECONOMICS

Menilik Efektivitas Stimulus Ekonomi Pemerintah, Tantangan Pekerja Informal Jadi Perhatian

Anggie Ariesta 14/06/2025 16:40 WIB

Pemerintah aktif mendorong pemulihan dan penguatan konsumsi rumah tangga melalui serangkaian kebijakan stimulus ekonomi.

Menilik Efektivitas Stimulus Ekonomi Pemerintah, Tantangan Pekerja Informal Jadi Perhatian

IDXChannel – Pemerintah aktif mendorong pemulihan dan penguatan konsumsi rumah tangga melalui serangkaian kebijakan stimulus ekonomi.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menyoroti bahwa efektivitas stimulus terhadap daya dorong konsumsi rumah tangga perlu terus dioptimalkan, dan perluasan cakupan nominal bantuan menjadi area yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Dia juga mencatat bahwa pembatalan diskon listrik 50 persen menunjukkan perlunya penyesuaian strategi.

"Efek stimulus ke daya dorong konsumsi rumah tangga sangat terbatas, dan nominal bantuan masih terlalu kecil. Apalagi diskon listrik 50 persen dibatalkan," kata Bhima kepada iNews Media Group, Sabtu (14/6/2025).

Bhima secara khusus menggaris bawahi pentingnya memperluas jangkauan bantuan subsidi upah.

Dia menyarankan agar program ini dapat lebih banyak menyentuh pekerja informal, pengemudi ojek online (ojol), dan pekerja outsourcing, yang merupakan segmen vital bagi perekonomian.

"Permasalahan utama adalah coverage bantuan subsidi upah belum banyak menyentuh pekerja informal, ojol, pekerja outsourcing," kata dia. 

"Karena datanya masih pakai BPJS Ketenagakerjaan. Padahal pekerja informal ini urgent diberi gelontoran stimulus," lanjutnya.

Hal ini menunjukkan peluang bagi pemerintah untuk terus menyempurnakan mekanisme penyaluran bantuan agar lebih inklusif dan tepat sasaran, memastikan dukungan sampai ke lapisan masyarakat yang paling membutuhkan dan memiliki multiplier effect tinggi.

Mengenai momentum libur sekolah, Bhima Yudhistira melihat adanya potensi yang dapat dioptimalkan.

Meskipun dampaknya terhadap konsumsi rumah tangga dan permintaan sektor industri mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut di luar periode libur, ini menjadi waktu bagi pemerintah untuk terus menggali strategi jangka panjang.

Selain stimulus jangka pendek, Bhima juga menekankan bahwa fokus pemerintah pada pembukaan lapangan kerja baru secara paralel adalah kunci fundamental.

Hal ini sejalan dengan data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan perlunya peningkatan persepsi positif terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan. 

Upaya berkelanjutan dalam menciptakan lapangan kerja akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah berupaya mengatasi kecenderungan masyarakat untuk menahan pengeluaran.

Dalam rangka memulihkan daya beli, pemerintah telah meluncurkan berbagai program diskon selama masa libur sekolah, di samping stimulus ekonomi yang sudah berjalan. 

Pandangan dari Bhima ini menjadi masukan berharga bagi pemerintah dalam menyempurnakan strategi untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan stabil.

"Masalah fundamental yang harus pemerintah respon secara paralel adalah pembukaan lapangan kerja baru," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE