Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karier Wimar Witoelar Semasa Hidup
Eks Juru Bicara Presiden ke-4, Wimar Witoelar, akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pondok
IDXChannel - Eks Juru Bicara Presiden ke-4, Wimar Witoelar, akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.
Managing Director Intermatrix Communications, Erna Indriana, salah satu pimpinan perusahaan milik Wilmar menuturkan, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 09.00 WIB.
"Wimar Witoelar sudah pergi dengan tenang sekitar pukul 09.00 pagi," ucap Erna kepada MNC Media, Rabu (19/5/2021).
Wimar didiagnosa menderita sepsis, sebuah penyakit komplikasi yang mengakibatkan serangkaian perubahan pada fungsi tubuh. Sehingga kerusakan berbagai sistem organ pun bisa terjadi.
Selain pernah menjadi juru bicara kepresidenan, Wimar memiliki perjalanan hidup yang sukses sebagai pengusaha, presenter dan pengajar. Lelaki kelahiran Padalarang pada 14 Juli 1945 ini mengawali karier sebagai seorang dosen Pasca Sarjana Program Transportasi di ITB pada 1975 sampai 1982. Kemudian menjadi dosen Magister Manajemen dan Bisnis Administrasi Teknologi.
Berdasarkan litbang MNC Portal Indonesia, Setelah lama terjun di dunia pendidikan, dia lantas mendirikan dan menjadi ketua Intermatrix Communications (IMX), senbuah Biro Konsultan Komunikasi (1994). Setelah itu, dia pun didaulat menjadi presenter Program Acara Perspektif (1994) di sebuah stasiun televisi.
Menjelang peralihan dari masa Orde Baru dan Era Reformasi, dia sempat diangkat menjadi presenter Program Acara Selayang Pandang (1997-2000). Selang dua tahun dari program itu, dia ditunjuk sendiri oleh Gus Dur untuk menjadi juru bicaranya selama tiga tahun hingga dilengserkan MPR di masa kepemimpinan Amien Rais.
Meski tidak menjabat apapun di sektor pemerintahan, dia dipecaya untuk menjadi kolumnis di berbagai media massa baik lokal maupun internasional, antara lain Business Week, News Week, dan Australian Financial Review.
Selain itu, Wimar juga menjadi komentator di Sejumlah TV Asing seperti ABC, CNBC, BBC, dan CNN. Bahkan pernah ikut terlibat dalam sebuah film nasional berjudul "Chika" sebagai tokoh Heru Aditya pada 2008.
Tidak hanya terlibat di dunia politik dan bisnis, Wimar tercatat pernah menulis tujuh buku. Antara lain Perspektif bersama Wimar Witoelar (1995), Mencuri Kejernihan dari Kerancuan (1998); Menuju Partai Orang Biasa: Asal Usul Wimar Witoelar (1999); No Regret (2002); A Book About Nothing (2006); More About Nothing (2009) dan Sweet Nothings (2014). (TYO)