ECONOMICS

Menkes Pertimbangkan Vaksin Sinovac dan Pfizer Diberikan ke Usia Dibawah 18 Tahun

Binti Mufarida 25/06/2021 14:08 WIB

Pemerintah sedang melakukan kajian vaksin mana yang bisa digunakan untuk usia muda.

Pemerintah sedang melakukan kajian vaksin mana yang bisa digunakan untuk usia muda. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Covid-19 saat ini cenderung menyerang kelompok usia dibawah 18 tahun. Meskipun, dari data menyebutkan bahwa 99% kelompok usia dibawah 18 tahun yang terpapar Covid-19 sembuh.  

“Mengenai usia muda, memang kita melihat bahwa ada gejala usia muda masuk. Tapi catatan saya juga, sekarang kita sedang melakukan penelitian bagaimana mengenai severity-nya keparahannya. Karena memang datanya di seluruh dunia untuk usia dibawah 18 tahun itu 99% lebih itu sembuh, dibandingkan dengan usia yang di atas 18 tahun,” ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/6/2021).

Oleh karena itu, Budi mengatakan pemerintah sedang melakukan kajian vaksin mana yang bisa digunakan untuk usia muda. “Kita juga yang kedua sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorisation untuk usia muda,”ujarnya.

Budi pun mengatakan bahwa ada dua vaksin yakni Sinovac dan Pfizer yang sudah bisa digunakan untuk kelompok umur dibawah 18 tahun. “Yang sudah kita amati sekarang ada dua yang ada di list nya kita. Satu adalah Sinovac yang bisa antara umur 3 sampai 17 tahun. Kemudian satu lagi adalah Pfizer yang bisa umur 12 sampai 17, itu sudah keluar emergency use authorizationnya,” tuturnya.

Kementrian Kesehatan juga tengah berdiskusi dengan para ahli di ITAGI mengenai vaksinasi di bawah 18 tahun tersebut. "Karena kita juga harus mendengarkan pihak-pihak ahlinya mengenai pemberian vaksin ini ke remaja,” kata Budi.  

Budi juga mengatakan pihaknya sedang melakukan studi bagaimana treatment pemberian vaksin bagi kelompok usia dibawah 18 tahun tersebut. Studi dilakukan dengan membandingkan kasusnya di negara Eropa, Asia, maupun Amerika.

"Bagaimana mereka melakukan treatment pemberian vaksin untuk di bawah usia 18 tahun. Dan di grup mana mereka memberikan. Sehingga dengan demikian kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan atau policy di negara-negara lain dan juga data ilmiah kesehatan emergency use authorization yang sudah diberikan terhadap putusan vaksin tersebut,” papar Budi. (TIA)

SHARE