ECONOMICS

Menkeu: Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS Lebih Baik Dibanding Ringgit dan Baht

Atikah Umiyani/MPI 03/05/2024 20:12 WIB

Menkeu menuturkan, kinerja rupiah itu ditopang oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan juga surplus neraca perdagangan barang.

Menkeu: Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS Lebih Baik Dibanding Ringgit dan Baht. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih lebih baik jika dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara lain terhadap dolar AS. 

Bendahara Negara itu pun lantas membandingkannya dengan mata uang Malaysia Ringgit dan Thailand, Baht.

"Nilai tukar rupiah pada akhir triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89% year to date sampai dengan 28 Maret 2024. Ini lebih rendah depresiasinya dibandingkan mata uang dari beberapa negara seperti Thailand, 6,41% depresiasi year to date dengan periode yang sama dengan rupiah. Ringgit Malaysia mengalami depresiasi 2,97%," tuturnya dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (3/5/2024). 

Menkeu menuturkan, kinerja rupiah itu ditopang oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan juga surplus neraca perdagangan barang. Ia bilang, posisi cadangan devisa sampai akhir Maret tetap tinggi di USD140,4 miliar.

"Hal ini setara dengan 6,4 bulan impor atau 6,2 impor dan pembayaran utang luar negeri dari pemerintah. Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar 3 bulan impor," imbuhnya.

Lebih jauh, Menkeu menerangkan, pergerakan indeks dolar sempat menunjukkan penguatan pada level tertinggi mencapai 106,25 pada 16 April lalu. Kemudian dolar mengalami depresiasi 4,48% dibandingkan dengan level pada tahun 2023. Perkembangan ini pun memberikan tekanan terhadap mata uang seluruh dunia, termasuk rupiah.

"Pada penutupan pasar tanggal 26 April, yen dari mata uang Jepang dan WON, mata uang Korea serta masing-masing negara bahkan mengalami perlemahan yang sangat tajam mencapai 10,92% untuk Japanese yen dan 6,34% year to date untuk Korean Won. Sedangkan, mata uang Thailand Baht melemah 7,63% year to date. Rupiah juga mengalami perlemahan yaitu 5,02% year to date, masih relatif lebih rendah," papar Menkeu.

Menurutnya  perkembangan ini tentu didukung dari respons Bank Indonesia yang terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan mengoptimalkan instrumen moneter. 

"Dari pemerintah, kita juga terus bekerjasama dengan Bank Indonesia memperkuat koordinasi dan implementasi instrumen penempatan valas devisa hasil ekspor sumber daya alam atau DHI SDA yang sejalan dengan peraturan pemerintah Nomor 36 tahun 2023," pungkas Menkeu.

(SLF)

SHARE