ECONOMICS

Menkeu Purbaya Soroti Efisiensi Belanja Pemerintah yang Bikin Ekonomi Loyo

Iqbal Dwi Purnama 08/09/2025 20:00 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti efisiensi belanja anggaran yang terjadi sejak awal 2025 dan berdampak pada perekonomian nasional yang melambat.

Menkeu Purbaya Soroti Efisiensi Belanja Pemerintah yang Bikin Ekonomi Loyo. (Foto Iqbal Dwi/IMG)

IDXChannel - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti efisiensi belanja anggaran yang terjadi sejak awal 2025 dan berdampak pada perekonomian nasional yang melambat.

Dia mengatakan, salah satu pekerjaan yang akan dilakukan pasca dilantik menjadi Menteri Keuangan adalah membuat fiskal lebih sehat dan punya daya dorong untuk perekonomian lewat belanja yang optimal dan tidak mengganggu sistem keuangan.

"Kita akan membuat fiskal mempunyai daya dorong yang optimal buat perekonomian. Saya buat fiskal sehat, tapi kalau tidak dibelanjakan juga ekonominya enggak jalan, runtuh juga nanti ekonominya," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Dia melihat pertumbuhan belanja pemerintah pada kuartal I dan II-2025 mengalami kontraksi. Berdasarkan data BPS, belanja atau konsumsi pemerintah pada kuartal I-2025 mengalami penurunan (kontraksi) negatif sebesar 1,38 persen (year-on-year).

Sedangkan pada kuartal II-2025, belanja pemerintah memang mengalami pertumbuhan 21,05 persen dibandingkan kuartal I, namun tetap tumbuh negatif 0,33 persen dibandingkan dengan 2024.

"Kalau saya lihat dua triwulan terakhir, pertumbuhan belanja pemerintah triwulan I dan II itu negatif kan. Itu tidak tahu salahnya dimana, efisiensi atau bukan, tapi yang jelas itu memberikan dampak negatif ke perekonomian karena pertumbuhannya melambat dari sisi itu," ujarnya.

Akumulasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri memang ditopang paling besar oleh konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah. Sehingga, jika belanja pemerintah melambat, praktis pertumbuhan ekonomi akan terdampak.

"Saya akan optimalkan sistem ayang ada, yang berhenti-berhenti kita optimalkan, yang sudah jalan kita percepat lagi. Jadi bukan mesin baru, tapi mesin lama yang kita buat lebih bagus lagi ke depan," kata Purbaya.

"Saya sudah kenal lama dengan fiskal, ini ahli fiskal kita Pak Suahasil (Wamenkeu), jadi saya tidak perlu waktu untuk belajar lagi," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE