ECONOMICS

Menkeu Sri Mulyani Sebut Nasib Ekonomi Global Bergantung Kondisi Empat Negara Ini

Michelle Natalia 12/05/2022 19:38 WIB

IMF sudah menurunkan pertumbuhan ekonomi tahun ini, dari tadinya diproyeksikan 4,4 persen, sekarang menjadi hanya 3,6 persen.

Menkeu Sri Mulyani Sebut Nasib Ekonomi Global Bergantung Kondisi Empat Negara Ini (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia terus mengamati secara cermat perkembangan perekonomian global ke depan dengan segala dinamika yang terjadi di berbagai berlahan dunia. Beberapa diantaranya adalah kondisi terkini yang terjadi di Amerika, China dan juga perkembangan konflik perang Rusia-Ukraina, dinilai bakal menentukan kondisi perekonomian dunia tahun 2022, apakah bakal tumbuh positif atau justru sebaliknya.

“IMF sudah menurunkan pertumbuhan ekonomi tahun ini, dari tadinya diproyeksikan 4,4 persen, sekarang menjadi hanya 3,6 persen. Saya sudah lihat beberapa laporan terakhir. Bahkan proyeksinya sekarang lebih rendah dari 3,6 persen. Bisa sampai 3,4 persen dan bahkan 3,2 persen,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, di Jakarta, Rabu(11/5/2022). 

Menurut Sri, kontributor penurunan proyeksi ekonomi dunia berasal dari konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas, energi, dan pangan, serta dampak perang lainnya. Selain itu, kondisi Amerika Serikat yang tengah menghadapi tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga, sehingga memantik pelemahan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Kemudian, Sri juga meyakini bahwa kebijakan Zero Covid Tolerance di China dengan lockdown ketat setiap ditemukan kasus COVID-19 juga bakal berpengaruh terhadap permintaan dan kegiatan manufaktur di negara tersebut.

Bahkan, kebijakan lockdown yang saat ini telah diterapkan di sejumlah kota yang merupakan produsen dan mesin ekonomi terbesar di China, seperti Shanghai, menyebabkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur negara tersebut kontraktif hingga 47 persen.

“Jadi ekonomi ini tidak statis. Kita akan lihat kuartal ini seperti ini, lalu kuartal depan terjadi ini. Perang yang kemarin diumumkan oleh Presiden Putin, apakah akan berhenti atau tidak, masih belum pasti juga. Ini semuanya menimbulkan ketidakpastian pada semester kedua tahun ini,” pungkas Sri. (TSA)

SHARE