Menko Airlangga Dorong Investasi di Industri Mamin
sampai dengan triwulan I 2022, realisasi investasi sektor industri mamin mencapai Rp19,17 triliun.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mendorong investasi pada sektor industri makanan dan minuman (mamin).
Dari sisi investasi, sampai dengan triwulan I 2022, realisasi investasi sektor industri mamin mencapai Rp19,17 triliun yang terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp9,34 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD684,98 juta.
Hal tersebut disampaikan Airlangga secara virtual dalam pembukaan pabrik pengolahan jagung basah (corn wet mill plant) Cargill di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Kamis (8/9/2022).
“Mengingat pentingnya sektor industri makanan dan minuman terhadap perekonomian nasional, pada kesempatan ini saya mengapresiasi manajemen Cargill yang telah merealisasikan pembangunan pabrik corn wet mill plant di Pasuruan, Jawa Timur, senilai USD100 juta atau Rp1,3 triliun. Investasi tersebut diharapkan memperkaya daya saing industri makanan dan minuman serta mampu meningkatkan pengolahan pati dan pemanis di dalam negeri,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan produk pati dan pemanis berbahan dasar jagung tersebut telah menjadi produk ekspor unggulan ke lebih dari 40 negara antara lain Jepang, Australia, Filipina, India, dan Mesir dengan nilai ekspor lebih dari USD150 juta per tahun.
Pengembangan pabrik corn wet milling di Cargill, jelas Airlangga, telah mengadopsi dan menerapkan prinsip-prinsip industri 4.0. Proses otomasisasi dan sistem robotika juga telah dioptimalkan untuk diterapkan, terutama dalam proses produksi dan pengemasan.
"Pemerintah terus menjamin ketersediaan bahan baku dari pasar domestik maupun global agar investasi semacam ini terus berkembang dan dapat bersaing di pasar global," ungkap Airlangga.
Kontribusi industri makanan dan minuman (mamin) menunjukkan kinerja yang cemerlang. Pada triwulan I 2022, industri makanan dan minuman menyumbang lebih dari sepertiga atau sebesar 37,77% dari PDB industri pengolahan non-migas.
Untuk memaksimalkan potensi industri mamin, pemerintah mendorong penerapan standar tertinggi dalam pengelolaan limbah dan konservasi air, mengurangi konsumsi listrik dan air, serta memaksimalkan efektivitas pemurnian air limbah. (NIA)