Menko PMK: Nekat Terobos Penyekatan Bakal Dikarantina Â
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menegaskan bahwa pemudik yang lolos penyekatan akan dikarantina.
IDXChannel- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menegaskan pemerintah tidak main-main dalam pelarangan mudik lebaran 1442 Hijriah.
Jika ada pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan, Muhadjir memastikan mereka akan dikarantina sesampainya di daerah tujuan.
Hal itu dikatakan Muhadjir saat melakukan pengecekan langsung ke Gerbang Tol Cikarang guna memastikan kelancaran di pos penyekatan keluar dari DKI Jakarta menuju Cikampek, Kaliurip, dan seterusnya.
Muhadjir menuturkan, pemerintah telah jauh-jauh hari berkoordinasi agar Satgas Covid-19 dapat bersiaga mulai dari tingkat dusun, kelurahan, hingga kabupaten/kota. Masing-masing juga telah menyediakan tempat karantina bagi pemudik yang nekat sampai di kampung halaman.
"Tadi saya sudah meminta jaminan dari Kemendes PDTT dan Kemendagri bahwa pembiayaan untuk itu akan ada dan sudah disediakan. Jadi ini tidak main-main pemerintah untuk memperketat mudik ini sampai di tujuan akhir dari mereka yang nekat mudik. Yang datang juga akan kita tangani, kita urus betul, kita karantina. Akan percuma saja nanti mudiknya," kata Muhadjir dikutip dari rilis Kemenko PMK pada Selasa (11/5/2021).
Dalam kunjungan ke GT Cikarang, Muhadjir didampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Wakapolres Metro Bekasi AKBP Rikson Situmorang, dan Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal.
"Laporan dari Wakapolres dan Ditlantas untuk pintu masuk di sini, untuk wilayah jalur Bekasi berjalan dengan baik. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas kerja keras dari tenaga Polantas didukung dari Perhubungan dan lengkap ada relawan, dari Kemenkes juga," ucap dia.
Ketua PP Muhammadiyah itu juga mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan telah dijalankan secara baik oleh petugas maupun pengguna jalan. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penularan atau munculnya kluster baru Covid-19.
Berdasarkan laporan Ditlantas, Muhadjir mengungkapkan bahwa proses pemutarbalikkan calon pemudik yang masih nekat telah diatur sedemikian rupa. Oleh karenanya, tidak terjadi kekisruhan apalagi sampai menimbulkan kerumunan massa.
"Karena ini berkaitan dengan masalah kesadaran, yang belum sadar disadarkan. Kalau pun seandainya nanti memang akhirnya ada yang lepas pemudik itu pasti tetap akan diurus sampai di tingkat tujuan akhir dia," pungkas Muhadjir. (IND)