ECONOMICS

Menperin Minta Neta Jadikan Indonesia Hub Produksi dan Ekspor Mobil Listrik

Rahmat Fiansyah 17/06/2024 05:03 WIB

Pemerintah mengajak perusahaan otomotif asal China, Neta untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi sekaligus ekspor kendaraan listrik.

Menperin Minta Neta Jadikan Indonesia Hub Produksi dan Ekspor Mobil Listrik. (Foto: Dok. Kemenperin)

IDXChannel - Pemerintah mengajak perusahaan otomotif asal China, Neta untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi sekaligus ekspor kendaraan listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap produksi Neta di Indonesia bisa ditingkatkan. Neta dinilai penting bagi Indonesia karena produsen otomotif tersebut fokus pada pasar ekspor.

"Apalagi strategi market dari Neta, 50 persen dari total produksi akan dijadikan barang ekspor, dan secara global perusahaan ini sudah melakukan ekspor ke 40 negara di dunia,” katanya dikutip Senin (16/6/2024).

Menperin menyampaikan, pemerintah siap mendukung Neta tumbuh menjadi pabrikan otomotif yang berdaya saing global. “Pemerintah memiliki berbagai macam fasilitas insentif yang bisa dimanfaatkan Neta sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor, khususnya untuk roda kendaraan setir kanan,” tuturnya.

Pemerintah Indonesia juga serius dalam melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik. “Kami menargetkan pada tahun 2030 nanti, populasi EV di Indonesia dapat mencapai angka 600.000 unit. Jadi, kalau Neta merencanakan produksi 6.000 mobil per tahun, kami yakin penyerapan dari pasar domestik di Indonesia akan sangat baik,” katanya.

Selain itu, terdapat peluang besar dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia, yaitu apabila melihat data rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru sekitar 99 unit per 1.000 orang. Sementara itu, di negara kompetitor lainnya seperti Malaysia, rasionya 490 unit per 1.000 orang dan Thailand 275 unit per 1.000 orang.

"Kendati demikian, angka yang rendah itu bisa menjadi peluang, karena artinya ada ruang untuk tumbuh itu benar benar ada. Apalagi kalau dibandingkan dengan total populasi negara, sehingga Neta bisa melihat Indonesia sebagai pusat untuk ekspor,” kata Menperin.

Adapun pasar ekspor kendaraan listrik yang perlu dijajaki oleh Neta antara lain ke negara-negara wilayah ASEAN dan Oseania. “Kami melihat adanya peluang untuk melakukan ekspor ke Australia, karena di sana adalah negara dengan setir kanan. Mungkin secara ekonomi bisa menguntungkan, dan diharapkan juga produksinya bisa di Indonesia,” ujarnya.

Menperin juga berharap Neta melakukan riset pasar  terhadap selera masyarakat Indonesia, sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

(RFI)

SHARE