ECONOMICS

Menperin Ungkap Baru 55 dari 75 Produsen Produksi Minyak Goreng Curah

Advenia Elisabeth/MPI 08/04/2022 16:12 WIB

Kemenperin mencatat sampai saat ini baru 55 produsen minyak goreng dari total 75 produsen yang memproduksi minyak goreng curah (MGC).

Menperin Ungkap Baru 55 dari 75 Produsen Produksi Minyak Goreng Curah (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sampai saat ini baru 55 produsen minyak goreng dari total 75 produsen yang memproduksi minyak goreng curah (MGC). Minyak goreng curah ini harganya disubsidi oleh pemerintah.

Ke-75 industri MGS tersebut telah mendapat nomor registrasi dan berkontrak dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
 
“Mereka wajib memproduksi dan mendistribusikan MGC kepada masyarakat, termasuk usaha mikro dan kecil,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (8/4/2022).
 
Saat ini, diterangkan Menperin, sebanyak 55 dari 75 perusahaan industri peserta program telah mulai memproduksi minyak goreng sawit curah bersubsidi. Sementara 20 perusahaan lain belum sama sekali memulai produksi dalam program ini. 

Di antara 55 perusahaan yang telah mulai berproduksi, realisasi jumlah produksinya bervariasi.
 
"Sebagian perusahaan mampu memenuhi jumlah yang ditargetkan, namun sebagian lain masih jauh dari harapan. Karena itu, berbagai upaya pembinaan dan pengawasan dilakukan agar perusahaan industri memenuhi komitmen mereka untuk menyalurkan minyak goreng sawit curah dalam jumlah yang ditargetkan," ujarnya.
 
Menperin menjelaskan, dalam upaya pengelolaan dan pengawasan produksi serta distribusi MGC, Kemenperin menginisiasi penggunaan teknologi informasi yang dinamakan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH). 

“Tujuannya agar mempermudah pelaku industri sekaligus untuk menjaga transparansi dan akutabilitas kepada masyarakat sehingga tercipta good governance,” jelasnya.
 
Dalam SIMIRAH, terdapat beberapa tampilan fitur, di antaranya berupa produksi, pelacakan distribusi MGC, sebaran pendistribusian (lokasi produsen dan distributor), dan real-time distribusi (nasional dan wilayah). 

“Kemenperin akan melaporkan secara berkala ke publik tentang rating penyaluran minyak goreng curah bersubsidi untuk seluruh produsen peserta program. Nantinya kami akan mengumumkan pelaku usaha yang tidak patuh serta belum mendukung program,” tutup Agus. (RAMA)

SHARE