ECONOMICS

Mentan Ajak Milenial Jadi Petani, Janji Berikan Banyak Kemudahan dan Bantuan

Tangguh Yudha 14/08/2025 13:55 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak generasi milenial untuk aktif terlibat dalam sektor pertanian.

Mentan Ajak Milenial Jadi Petani, Janji Berikan Banyak Kemudahan dan Bantuan. (Foto Tangguh/IMG)

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak generasi milenial untuk aktif terlibat dalam sektor pertanian. Dia pun berjanji akan memberikan dukungan kepada para petani muda, tidak hanya dalam bentuk bimbingan, tetapi juga kemudahan akses perizinan.

"Kita support izin-izin di pemuda. Ada tadi minta izin, saya bilang selesaikan. Enggak usah nanti, enggak. Suruh (langsung) selesaikan," ujarnya saat dijumpai usai acara Dialog Petani Milenial yang digelar di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).

Selain berjanji memberi kemudahan dalam akses perizinan, Amran juga menegaskan akan memberi bantuan infrastruktur pertanian. Sederet program untuk meningkatkan produksi pertanian juga telah disiapkan agar bisa dinikmati para petani muda.

"Ada tadi minta bantuan pompanisasi, saya bilang berikan. Irigasi pompa, saya bilang berikan. Kita harus backup mereka, kita bimbing mereka. Bukan bimbing dalam retorika, narasi, tapi dibimbing dalam aksi nyata," katanya.

Amran mengungkapkan, saat ini jumlah petani milenial mencapai 300 ribu orang. Menurutnya, para pemuda tersebut tidak hanya aktif di sektor pertanian, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan di daerah.

"Senang, petani milenial, pemuda-pemuda, ini membanggakan. Sekarang jumlahnya sudah ada 300 ribu," ujarnya saat dijumpai di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Amran menuturkan, 300 ribu petani milenial tersebut bisa meraup omzet kisaran Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per tahunnya.

"Yang menarik, ada omzet sampai Rp10 miliar per tahun. Ada Rp5 miliar per tahun. Ini harus dibina," kata dia.

Menurut Amran, para petani milenial sekarang ini turut aktif di berbagai subsektor pertanian seperti hortikultura, peternakan, perkebunan, dan pangan. Dia menilai tren petani milenial sebagai sesuatu yang sangat positif mengingat dulu generasi muda cenderung enggan terjun ke dunia pertanian.

"Ini kesempatan milenial sudah mau turun ke sektor pertanian. Dulu kan tidak mau dengan teknologi, dengan mekanisasi. Tapi ini mereka mau, punya keinginan, antusias untuk ikut di sektor pertanian. Ini yang menarik. Mereka bergerak di segala sektor," ujar Amran.

Dia pun menargetkan jumlah petani milenial dapat meningkat menjadi 1 juta orang dalam lima tahun ke depan. Sebab, multiplier effect dari keterlibatan para milenial ini bisa berdampak besar.

(Dhera Arizona)

SHARE