ECONOMICS

Mentan Amran Pede Indonesia Bakal Swasembada Pangan, Ini Syaratnya 

Iqbal Dwi Purnama 04/11/2023 10:00 WIB

Menteri Pertaniannya Amran Sulaiman optimis Indonesia mampu mencapai swasembada pangan.

Mentan Amran Pede Indonesia Bakal Swasembada Pangan, Ini Syaratnya 

IDXChannel - Menteri Pertaniannya Amran Sulaiman optimis Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Bukan hanya itu, Amran juga optimis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. 

Karena menurutnya saat ini masih banyak lahan potensial yang belum tergarap maksimal di Indonesia. Bahkan menurut Amran setidaknya Indonesia masih punya 10 juta hektare lahan potensial untuk pertanian. 

“Ada 10 juta hektare lahan berupa rawa yang bisa kita sulap menjadi lahan produktif. Kalau kita bisa tambahkan itu, indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2023). 

Untuk bisa swasembada, pertanian Indonesia perlu beralih dari cara tradisional menjadi modern. Amran menyebutkan, modernisasi bisa dilakukan bila petani mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat guna.  

Kita tidak akan bisa memanfaatkan 10 juta hektare lahan tadi kalau kita hanya menggunakan cara-cara tradisional. Karena itu, kita perlu masifkan penggunaan alsintan. Traktor, drone untuk menebar benih, transplanter, dan alsintan lainnya harus kita gunakan untuk tingkatkan produktivitas ,” ujarnya. 

Amran turut menyebutkan persoalan pupuk juga menjadi salah satu yang menjadi perhatiannya. Saat ini, penggunaan kartu tani kurang efektif karena banyak petani yang tidak bisa menggunakannya.  

“Selama seminggu ini kami pelajari, ternyata banyak petani yang tinggal di pegunungan atau pedalaman yang kartu taninya tidak bisa digunakan. Karena itu, semoga dalam satu atau dua hari ke depan, kami bisa keluarkan peraturan bahwa hanya dengan KTP, petani bisa mengakses pupuk subsidi,” sebutnya.  

Amran pun mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan swasembada pangan membutuhkan kebijakan yang tepat. Bila penanganannya salah, maka akibatnya akan fatal.  

“Pertanian kita tidak akan maju bila kita menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Maka banyak peraturan yang harus kita bongkar agar semua (pelaku pertanian.red) bisa bergerak lebih cepat,” tutur Amran.  

(DKH)

SHARE