ECONOMICS

Mentan: RI Impor Kedelai agar Harga Tempe Tahu Murah

Avirista M/Kontributor 02/11/2022 23:20 WIB

Mentan menyebut impor kedelai lebih murah, sehingga pemerintah memilih untuk impor agar harga tempe tahu juga murah.

Mentan: RI Impor Kedelai agar Harga Tempe Tahu Murah. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong agar petani menanam kedelai demi menjaga ketersediaan stoknya dan tak perlu impor lagi. Pasalnya harga kedelai impor yang mahal membuat sejumlah pelaku usah tempe dan tahu mulai terdampak.

"Kita mendorong, kedelai lokal siapapun yang mau tanam, ayo. Presiden juga memerintahkan untuk semaksimal mungkin kita tanam kedelai lokal," ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo, sesuai mengisi kuliah umum di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu (2/11/2022).

Menteri kelahiran Makassar ini juga meminta agar kedelai yang ditanam para petani dibeli dengan harga yang layak, yakni Rp10.000 per kilogram (kg). Sebab selama ini kedelai dari petani hanya dihargai Rp5.000-Rp6.000 per kg.

Harga tersebut yang membuat petani akhirnya enggan menanam kedelai dan terpaksa mendatangkan dari luar negeri atau impor.

"Selama ini kedelai kita hanya Rp5.000-Rp6.000 per kilogram, jadi Rp10 ribu itu sudah menjadi bonus untuk mereka tanam lebih banyak. Sehingga mereka tidak tergantung penuh dengan impor lagi," kata Syahrul kembali.

Impor kedelai juga dinilai Mentan membuat kedelai lokal terdesak. Apalagi secara harga di pasaran lebih murah. Padahal saat ini negara asal impor kedelai tengah mengalami perubahan iklim, sehingga berdampak pada tingkat produksi kedelai itu sendiri.

"Selama ini pilihan kita mengimpor itu jauh lebih murah, agar harga tempe tahu lebih murah. Tapi karena climate change, di negara asal juga terkontraksi naik," ujarnya.

Menurutnya, sebagai negara besar Indonesia perlu bersinergi dan berkolaborasi semua pihak termasuk perguruan tinggi dalam menjawab tantangan-tantangan ketahanan pangan. 

"Indonesia negara besar, 273 juta orang harus makan. Oleh karena itu, pertanian harus menjadi bantalan yang paling utama," pungkas Syahrul. 

(FAY)

SHARE