Mentan Sebut Swasembada Pangan Terancam Jika Bulog Gagal Serap Gabah Petani
Jika Bulog gagal melakukan penyerapan gabah petani, maka swasembada bisa terancam.
IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya peran Bulog untuk mewujudkan target swasembada pangan.
Menurutnya, jika Bulog gagal melakukan penyerapan gabah petani, maka swasembada bisa terancam.
“Yang paling penting hari ini adalah serap gabah sebagai kunci untuk swasembada. Kenapa? Karena serap gabah bermasalah, target swasembada juga akan terancam,” ujar Mentan Amran dalam pernyataan resminya, dikutip pada Kamis (16/1/2025).
Mentan menyebut target swasembada bisa bermasalah apabila Bulog tidak mampu melakukan penyerapan gabah petani secara maksimal, yaitu dengan ketentuan harga HPP sebesar Rp6.500 perkilogram. Penyerapan gabah di bawah HPP menurutnya bisa menyebabkan kerugian besar.
Mentan Amran mencontohkan pembelian gabah sebesar Rp5.500 seperti yang terjadi saat ini di Kabupaten Bantul. Menurutnya dengan selisih sebesar Rp1.000 perkilogram saja, kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai Rp25 triliun.
“Selisih Rp1.000 itu besar karena rencana target panen kita 25 juta ton. Artinya apa? Petani bisa kehilangan pendapatan petani hingga Rp25 triliun. Tadi kita dengar langsung dari petani harganya Rp5.500. Artinya apa? Kalau selama 4 bulan ini panen puncak harganya dibawah HPP, ini bisa berdampak pada kerugian,” kata dia.
Selain itu, kata Mentan Amran, anggaran sektor pangan yang diberikan negara untuk membantu petani bisa habis dengan sia-sia. Karena itu, jalan satu-satunya yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan penyerapan secara maksimal.
“Anggaran APBN yang sebesar kurang lebih 145 triliun itu akan sia-sia apabila serapannya Rp5.500. Karenanya peran Bulog sangat strategis, Bulog harus kerja keras untuk menyerap gabah petani karena ini adalah perintah Bapak Presiden yang tidak bisa ditawar. Wajib diserap selama gabah ada dan tidak boleh dibawah Rp6.500,” tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)