ECONOMICS

Mentan Soroti Praktik Serakahnomics di Sektor Pertanian, Bikin Ribuan Penggilingan Kecil Mati

Nia Deviyana 19/11/2025 12:19 WIB

Amran membuka temuan mengejutkan terkait manipulasi kualitas beras premium yang beredar di pasaran.

Mentan Soroti Praktik Serakahnomics di Sektor Pertanian, Bikin Ribuan Penggilingan Kecil Mati. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyoroti praktik serakahnomics di sektor pertanian. Menurutnya, marak terjadi praktik serakahnomics yang membuat ribuan penggilingan kecil mati perlahan karena tidak bisa mengakses bahan baku.

Amran menjelaskan, para pemain besar sengaja membeli Gabah Kering Panen (GKP) sedikit di atas harga pasar, bukan untuk membantu petani, tetapi untuk menyapu habis semua pasokan sehingga pelaku kecil tidak memiliki ruang bertahan.

Dia menilai pola tersebut sudah berlangsung lama dan saat ini Pemerintah tengah berupaya untuk membongkar strategi pelaku besar dalam menguasai rantai pasok pangan, terutama gabah dan beras.

“Ini adalah lama, sudah lama yang tumbuh di Indonesia. Tetapi mungkin baru saatnya hari ini kita membongkar dan berpihak pada rakyat kecil," kata Amran dalam keterangan resminya pada Rabu (19/10/2025).

Lebih lanjut, Amran membuka temuan mengejutkan terkait manipulasi kualitas beras premium yang beredar di pasaran, salah satu indikator serakahnomics yang ada di praktik perberasan.

Dia menyebut ada produk beras bermerek yang mengaku premium, tapi setelah diuji ternyata memiliki tingkat patahan (menir) hingga 59 persen, jauh dari standar maksimum 14 persen untuk kualitas premium.

“Pecahannya 59 persen. Artinya menir, makanan ayam, dikemas bahwa ini adalah premium,” ujar Mentan Amran.

Manipulasi tersebut dipandang sebagai contoh nyata praktik Serakahnomics, mengambil keuntungan semaksimal mungkin dengan menipu konsumen dan merusak pasar.

Amran juga menyinggung pelaku besar menikmati manfaat dari skema yang sejatinya ditujukan untuk rakyat kecil, termasuk subsidi tertentu di sektor pangan. Ia menilai sistem pangan nasional perlu dibenahi total agar kelompok kecil tidak terus menjadi korban.

“Negara hari ini perlu berpihak kepada yang selama ini dirugikan. Sistemnya harus dibenahi menyeluruh agar petani, penggilingan kecil, dan konsumen tidak lagi dikorbankan," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE